Sabtu, 29 Desember 2012

my girl (jinyoung edition)



My girl (jinyoung edition)
Author : VERA.R.I
Genre : romance, life school, teen
Lengt : one shot
Rated : general
Cast :    All member B1A4
Park Min Ah
Lee Shan Ni

Jinyoung POV
Brukk! Aku menabrak seorang yeoja “mian,,,” sesalku
Aku membantunya bangun, ia terlihat sangat kesal “huu,,,, mian! Mian! Kau pikir dengan meminta maaf akan mengembalikan semuanya?!” teriak yeoja itu
Apa masalahnya? Kenapa ia marah-marah seperti itu? Aku melihat ke bawah, ternyata bekalnya jatuh “ah,,, aku benar-benar minta maaf, aku akan menggantinya,,,” sesalku kembali
“ah!,,,, tidak usah!! Sudah cukup kau membuat masalahnya! Lebih baik kau pergi saja!”
Apa sih? Aku kan cuma mau membantunya, kenapa dia malah marah-marah? Lagipula aku kan sudah minta maaf “ya sudah kalau kau tak mau kubantu” balasku lalu meninggalkannya
Menyebalkan sekali yeoja itu, dia pikir dia siapa? “hyung!!!” panggil seseorang
Kulihat siapa yg memanggil, sandeul.Ia mendekat ke arahku “eh,, sandeul, kau mau kemana? Rapih sekali?” tanyaku saat melihat penampilan sandeul
“hehehe,,, tentu saja mau sekolah hyung,,,” jawabnya cengengesan
“memangnya ada acara apa disekolah sampai kau dandan sarapih ini?”
“hyung ini,,, aku kan memang selalu rapih dari dulu hyung,,,” ucapnya bangga
“hah,,, biasanya juga nggak suka mandi kalau bangun kesiangan”
“sttts,,, itu aib hyung, nanti kalau misalkan ada yg dengar bagaimana? Okedeh aku kasih tahu,,, begini hyung, nanti kan ada kelas musik. Nah, itu artinya kelasku akan disatukan dengan kelas jaerin. Hyung tahu kan aku menyukainya dari dulu, makannya kalau aku berpakaian rapi dia juga pasti akan menyukaiku” jelas sandeul
Hah,,, jaerin lagi, jaerin lagi,,, kenapa otak sandeul hanya dipenuhi oleh jaerin? “hah,,, sandeul” aku menepuk bahu sandeul “semoga kau beruntung” ucapku lalu meninggalkan sandeul
“hyung! Terima kasih doanya! Aku akan melakukan yg terbaik! Aku tak kan mengecewakanmu!” teriak sandeul
Hah,, bikin malu saja! Lama-lama kusumbat juga mulutmu dengan sedal! Aku pun mempercepat jalanku hingga akhirnya masukk ke kelas dan duduk disebelah CNU “kau kenapa?” Tanya cnu
“tidak, tidak apa-apa. Sudahlah, aku tak mau membahasnya” jawabku malas

Tet,,, bel masuk,,,,
Semua siswa sudah siap dibangkunnya saat pak kim datang ke kelas dengan seorang,,, yeoja yg tadi?! “anak-anak kita kedatangan murid baru, nah perkenalkan dirimu,,,” ucap pak kim
“park min ah imnida, saya pindahan dari jepang. Mohon bantuannya” ia menunduk
“baiklah min ah, kau bisa duduk disebelah,,, lee shan ni”ucap pak kim sambil menunjuk shan ni. Yeoja itu pun langsung ke bangku shan ni
Ternyata benar itu si yeoja galak yg tadi, aku terus menatap yeoja itu, tanpa sengaja yeoja itu pun melihatku, kami saling menatap. Ia menatapku sebal lalu memalingkan wajahnya. Apa-apaan itu?! “jinyoung kenapa kau menatap anak baru itu terus? Kau menyukainya?” Tanya cnu sambil memperhatikanku
“eh,,, tidak, kenapa aku harus menyukai yeoja galak seperti dia” jawabku
“yeoja galak? Kau mengenalnya?”
“ne, baru saja. Sudahlah jangan bahas lagi” aku pun langsung buka buku pelajaran

Di kantin…
“hyung kudengar dikelasmu ada murid baru?” Tanya baro sambil melahap rotinya
“em,,, begitulah” jawabku malas
“hyung kau kenapa? Sedang ada masalah? Butuh teman curhat?” tawar gongchan
“tidak terima kasih channie” tolakku halus “oh ya bagaimana? Kalian bisa tidak besok latihan?”
“kami sih bisa-bisa saja, lagipula besok kan hari minggu” jawab baro
“baiklah kalau begitu besok kita kumpul di studio jam 8 ya. Jangan lupa bilang pada sandeul ya, Aku pulang dulu” aku pun mengambil helm dan kunci motor
“hyung tumben langsung pulang?” Tanya gongchan heran
“ah,,, aku sekarang sedang malas kemana-mana, kalau begitu sampai jumpa besok” aku pun langsung ke parkiran dan mengendarain motor ninjaku

Di rumah,,,
“aku pulang,,,” ucapku masuk ke ruang tamu
“kenalkan ini putra kami yg tadi kami ceritakan” ucap amma pada tamunya
“jung jinyoung imnida,,,” aku membungkuk
“jadi ini yg namanya jinyoung, kau sangat mirip dengan appa-mu saat muda ya,,,”ucap seorang ahjusi
“jinyoung kenalkan, meraka adalah tuan dan nyonya park. Mereka adalah teman SMA amma dan appa” jelas appa
“oh begitu,,, senang bertemu dengan kalian,,,” aku membungkuk lagi
“kami juga senang bertemu denganmu”
“jinyoung lebih baik kau mandi karena kami semua akan makan malam bersama, kau juga harus ikut” ucap amma
“ne,,,” aku pun langsung ke kamar lalu mandi setelah selesai pakai baju dan ke ruang tamu lagi
“jinyoung kau ke restoran favorit kita bersama anaknya pak park ya, dia sedang di toilet sekarang. ini kunci mobilnya” appa memberiku kunci mobil
“ne,,,” aku menerimanya, mereka pun berangkat duluan
“annyeong,,,” sapa seorang yeoja
Aku membalikan tubuhku ke arahnya, kami berdua sama-sama terkejut “YA!!! APA YG KAU LAKUKAN DISINI?!!” ucapku bebarengan dengan si yeoja galak
“ini kan rumahku” jawabku
“oh jadi kau adalah anak dari tuan dan nyonya jung?” tanyanya sambil menyilangkan tangannya
“oh jadi kau adalah anak dari tuan dan nyonya park?” balasku tak mau kalah
“sudahlah! Cepat antarkan aku kerestoran itu!” suruh si yeoja galak itu
“kau pikir aku itu supirmu?”
“ya,,, mukamu kan cocoknya jadi supir, kalau nggak sih,,, jadi tukang kebun!” ucapnya lalu keluar meninggalkanku
“YA!!! Dasar yeoja aneh!!!” aku pun keluar lalu masuk ke mobil, di mobil sudah ada yeoja itu yg duduk disebelahku “kalau misalkan kau bukan anak dari teman appa-ku, aku tak pernah sudi mau mengantarmu”
“sudahlah! Kau tak mau lama-lama bersamamu! Cepat jalan saja!” balasnya
ihs,,, kenapa sih harus ada yeoja yg menyebalkan ini?!

Di retoran,,,
Aku duduk di depan di yeoja itu, ya mau gimana lagi,,, amma dan appa yg menyuruhku duduk disana
Kami pun akhirnya selesai makan “min ah, ada yg ingin amma dan appa bicarakan padamu” ucap amma min ah
“wae amma?” Tanya min ah
“amma dan appa akan pergi ke paris selama satu tahun”
“mwo?! Tapi kenapa mendadak begini? Kita baru saja beberapa hari di korea harus pindah lagi”
“ya,, mau bagaimana lagi, bos appa yg menyuruh appa untuk bekerja di paris. Tapi kalau kau sih tetap disini dan dititipkan di rumah kaluarga jung” jawab appa min ah
Aku terkejut dengan jawaban tuan park, itu artinya si yeoja galak akan tinggal di rumahku?!
“mwo?! Kenapa kenapa harus di titipkan? Aku kan bisa tinggal dirumah sendirian”
“amma khawatir, apa lagi kau kan masih belum bisa mandiri. Masak telur saja gosong, bagaimana amma bisa tenang di paris nanti”
“Phht…” hampir saja tawaku pecah karena mendengar bahwa si yeoja galak itu ternyata tidak bisa memasak. Sekarang ia menatapku sinis, tapi aku balas menatapnya dengan tatapan senang
“em,,, baiklah kalau begitu, aku mau dititipkan” jawab si yeoja galak itu
“bagus kalau begitu, nah kalian para anak boleh langsung pulang duluan atau ya,,, mau kemana dulu gitu. Kami para orang tua akan karokean dulu” ucap amma min ah “ayo,,,”
Mereka pun akhirnya pergi, “kajja kita pulang” ucapku
Ia tak menjawab lalu pergi mendahuluiku, ada apa dengannya? Masih malu karena dipermalukan oleh ammanya?Batinku
Jinyoung POV end

Min ah POV
Kenapa sih aku harus satu rumah dengan si menyebalkan itu? Kenapa aku gak dibawa ke paris juga coba? Kan enak kalau di paris, banyak bulenya terus disana juga kan aku bisa ke menara Eiffel dan belanja di kota mode itu. Ahhhh,,,, kenapa aku gak diajak sih??,,,, “kau kenapa? Masih malu karena yg tadi?” Tanya si menyebalkan
Aku menatapnya sinis, “bukan urusanmu!” jawabku singkat lalu memalingkan wajahku ke kaca mobil. Kalau disini sih aku harus berhadapan dengan si menyebalkan terus, apa lagi sekarang kai satu rumah,,,
Akhirnya kami pun sampai, aku langsung ke kamar yg tadi amma jinyoung kasih tau dan tidur disana,,,

Keesokan harinya,,,
“em,,, udah pagi ya?” aku mengucek-ngucek mataku dan langsung ke kamar mandi. Setalah selesai mandi aku pun langsung ke ruang makan, disana sudah ada ahjuma yg sedang siap-siap untuk sarapan
“kau sudah bangun min ah?” Tanya ahjuma lembut
“ne,,, apa amma dan appa sudah check in?” Tanyaku sambil menyelaikan rotiku
“ne,,, meraka sudah berangkat tadi jam 3. Sebenarnya kami ingin membangunkanmu tapi kau tidur nyenyak sekali, jadi kami tak tega untuk membangunkanmu”
Aduhh,,, nyonya jung itu sangat baik sekali, cantik lagi. Tidak seperti anaknya yg menyebalkan dan selalu membuat masalah untukku itu “ahjuma, jinyoung mana?” tanyaku melihat tidak ada batang hidungnya disini
“aku disini, wae? Kau rindu padaku?” tanya seseorang dari belakang, itu kan suara si menyebalkan!
“mana mungkin aku merindukan namja sepertimu!” jawabku kesal
“hhh,,, terserahlah” ia pun duduk di depanku dan mengambil roti
“kalian sepertinya sudah akrab ya?” tanya ahjuma
“kami tidak akrab kok” jawabku dan jinyoung bebarengan
Ahjuma hanya tersenyum melihat sikap kami “jinyoung, setelah ini kau mau kemana?” tanya ahjuma
“aku mau ke studio amma, kami harus latihan”
“kalau min ah mau kemana?” tanya ahjuma padaku
“oh kalau aku mau jalan-jalan dengan shan ni keliling seoul ahjuma”
“ya sudah kalau begitu kalian berdua habiskan makannya, oh ya jinyoung appa bilang besok amma harus ikut dia ke pulau jeju?” tanya ahjuma
“Untuk apa amma dan appa ke pulau jeju?” tanya jinyoung
“begini, ternyata perusahaan appa yg di pulau jeju mendapat masalah. Makannya appa harus ke sana untuk mengatasinya. Kalian tidak apa-apa kan berdua disini untuk beberapa bulan?” jelas amma
“mwo?! Beberapa bulan?!” tanyaku dan jinyoung bebarengan. Kenapa harus bersama si namja menyebalkan itu sih?!
“ne, karena masalahnya benar-benar serius. Jadi ya,,, mau gimana lagi” jawab amma jinyoung enteng
“hhh,,, terserahlah. Kalau begitu amma aku berangkat sekarang ya” jinyoung pun meninggalkan kami
Aku masih bengong memikirkan hal ini, kenapa?Kenapa harus si namja menyebalkan itu? “min ah, jangan seperti itu. Ahjuma yakin kok jinyoung akan menjagamu dengan baik” ucap ahjuma
“ahjuma, jinyoung itu orangnya seperti apa sih?” tanyaku sambil melahap rotiku yg kedua
“jinyoung…? Dia tampan “ jawab ahjuma
“tampan?! Menurutku dia menyebalkan…” ucapku cemberut
Ahjuma tersenyum, “memang sikapnya kepada orang baru itu selalu menyebalkan tetapi dia sebenarnya baik kok, dia juga orang yg bertanggung jawab”
“bertanggung jawab bagaimana ahjuma?”
“dia kan sekarang sedang sibuk untuk audisi di perusahaan entertainment”
“memangnya jinyoung akan menjadi artis?” tanyaku tak percaya
“iya, dari kecil dia suka bernyanyi, dia juga jago main gitar”
“oh,,, begitu,,,” ucapku hanya ber-oh. Aku tak percaya kalau si namja menyebalkan itu akan menjadi artis “kalau begitu ahjuma aku pergi sekarang  ya,,,” aku pun keluar dari rumah jinyoung dan berjalan menuju halte bus
Min ah POV end

Jinyoung POV
Malam harinya,,,
Hhh… lelah sekali latihan tadi, tapi aku tak boleh menyerah. Aku kan akan menjadi artis besar, masa begini saja sudah mengeluh sih… “hei namja menyebalkan, buatkan aku makan malam dong! Amma dan appa-mu kan sudah pergi tadi sore” suruh seseorang
Aku menatap kesal orang itu “seharusnya aku yg bilang sepert itu, kau kan ME-NUM-PANG disini,,,” aku menyilangkan tanganku dan berpura-pura memikirkan sesuatu “oh iya aku baru ingat, kau kan tidak bisa memasak,,,” aku pun tersenyum puas
“ih,,, awas kau ya! Sudah buatkan saja aku makan malam…! Aku sudah kelaparan…!” teriaknya
Haduh,,, kalau misalkan terdengar oleh tetangga bisa menggaggu nih,,, “ne!! akan kubuatkan!!! Kau puas?!!” aku pun meninggalkannya lalu membuat pasta untuk kami

Saat makan,,,
“em,,, masakanmu sangat enak,,,” ia tersenyum padaku
Ukh,,, kenapa ia bisa tersenyum semanis itu…? Sadarlah jinyoung! Dia itu yeoja yg aneh, dia selalu menyebutmu namja menyebalkan, selalu menyuruh-nyuruh. Tapi… “hah,,, aku jadi tak bernafsu makan” aku pun meningagalkannya
“kenapa dia?” tanya min ah terdengar saat aku naik tangga
Aku tidur-tiduran dikasur, aku harus fokus. Bagaimanapun aku adalah seorang leader jadi aku harus bisa! Aku mengambil kertas yg ada di tasku, tapi bagaimana caranya aku membuat lagu hanya dalam 3 hari? Ucapku dalam hati sambil memandang kertas itu
*jdar!!! Suara petir (ceritanya) BRUKK… suara sesuatu diluar yg keras jatuh, lampu pun menjadi padam. Ada apa ini? Aku melihat keluar, ternyata petir yg tadi mengenai tiang listrik dan sekarang tiang listrik itu jatuh.
*jdar!!! Suara petir lagi “aaahhhh….!!!” Teriak seseorang dibawah
Aku langsung kebawah dan melihat min ah sedang bersembunyi di bawah meja makan sambil menutup telinganya “min ah, ada apa?” tanyaku panik
“aku,,, aku takut oppa,,, aku takut petir dan aku takut gelap” jawabnya lalu memelukku
“sudahlah kajja kita ke kamarku saja” ajakku sambil membawanya kekamarku
Kami pun sampai, aku mengajaknya ke kamar karena dikamarku ada beberapa lampu larva “oppa,,, apa semua lampu ini milikmmu?” tanya min ah sambil melihat lampu larvaku
“ne, wae? Kamu mau?” tawarku
“kalau dirumahku yg di jepang sih aku punya banyak lampu larva. Oh ya, aku boleh ya main disini sampai mati lampunya selesai?” pinya min ah
“ne, main sana dengan lampu larvaku” aku pun ke meja belajarku dan mulai menulis lirik lagunya
“apa yg sedang kau lakukan?” tanya min ah melihatku
“em,,, membuat lagu” jawabku sambil mencoba berpikir lirik lagu
“oh,,,” ia pun kembali memainkan lampuku

Beberapa menit kemudian,,,
“ah,,,, aku benar-benar bingung harus menulis apa!!! Kenapa membuat lagu itu sulit?!!!” teriakku putus asa
Aku melihat ke min ah, dia tertidur di sofa sambil memeluk lampuku.Aku menyimpan lampu itu lalu menggedongnya ke kasurku lalu menyelimutinya. Aku pun memandang yeoja itu, ternyata dia cantik. Terpikir kata-kata yg ingin kuungkapkan. Oh iya,,, aku mengambil kertas lalu menuliskan kata-kata yg ada di benakku.
Beberapa menit kemudian,,,,
“selesai,,,hhh,,, ternyata ada untungnya juga kau disini” akupun menyimpan tulisan lirik laguku di meja lalu tidur di sofa
Jinyoung POV End

Min Ah POV
3 bulan kemudian,,,
Sudah 3 bulan aku tinggal di rumah jinyoung, teman-teman sama sekali nggak tahu kalau misalkan aku numpang di rumah jinyoung. Aku gak mau orang-orang tahu soal  ini, nanti mereka nyangka yg nggak-nggak lagi. Sebenarnya disekolah aku dan jinyoung selalu bertengkar, malah kami selau dipanggil ‘CAT DOG’ kalau udah bertengkar
Aku sudah selesai siap-siap, sebenarnya aku bingung harus sekolah atau nggak. Mendingan tanya shan ni aja
To :Lee Shan Ni
Sha ni sekarang sekolah? Kalau iya masuk jam berapa?

Beberapa menit kemudian,,,
From : Lee Shan Ni
Sekarang masuk jam 6

Mwo?! Jam 6?! Astaga sudah pukul 6 kurang sepuluh menit! Aku langsung turun ke ruang makan. Disana sudah ada jinyoung yg akan sarapan “jinyoung cepat! Kita sudah terlambat!” ucapku panic
Jinyoung menatapku bingung “kau kenapa min ah? Salah minum obat?” tanyanya
“ih… sudah jangan banyak tanya! Kita sudah terlambat jinyoung…” aku langsung menarik jinyoung sampai ke motornya
“kau itu kenapa sih?” Tanya jinyoung kesal
“shan ni bilang kalau sekarang kita masuk jam 6 dan sekarang sudah hampir jam 6. Bisa-bisa kita terlamabat!”
“hah? Jam 6?”
“sudahlah! Cepat kita ke sekolah saja!” ucapku tak sabar
“tapi bagaimana dengan sarapanku?”
Ih,,, dasar namja menyebalkan! Masih bisa-bisanya ia memikirkan sarapannya! “nanti deh kubelikan makanan di sekolah apapun yg kau mau…!”
“jinjja?”
“ne, tapi sekarang kau antarkan aku dulu ke sekolah!!!” teriakku benar-benar kesal padanya
“ne,, ne,,, tidak perlu teriak-teriak begitu dong,,,” ia pun naik ke motornya “naiklah”
Aku naik ke motor jinyoung, sebenarnya setiap mau sekolah aku selalu diantar oleh jinyoung karena amma jinyoung yg menyuruhnya. Tapi aku selalu diturunkan di halte bus karena ia bilang kalau ia bukanlah supir. Aku pun setuju karena bosan bersamanya terus di rumah, kenapa harus berangkat sekolah bersama juga… tapi untuk yg sekarang kan beda “jinyoung, em,,, kau jangan turunkan aku di halte bus ya” pintaku
“ne, tenang saja aku akan mengantarmu sampai sekolah kok” jawab jinyoung
Kenapa ya, kok sekarang jinyoung menjadi berubah. Biasanya kan ia selalu membuatku kesal atau pun marah. Ah,,, mungkin itu hanyalah perasaanku saja
Kami pun sampai di halaman sekolah, aku turun lalu memberikan helm pada jinyoung “gomawo jinyoung”
“ne sama-sama,,,” ia tersenyum padaku . OMO… kenapa aku baru sadar kalau jinyoung itu tampan…? “hei kenapa kau menatapku seperti itu? Kajja kita ke kelas,,,” jinyoung menarik tanganku
OMO,,, OMO,,, aku baru sadar kalau tangan besar jinyoung sangat hangat dan nyaman. Tapi anehnya masih banyak orang-orang yg masih diluar kelas. Aku melihat arlojiku, pukul 6 lebih 10 menit?! Lho? Kok mereka belum masuk sih? Arlojiku tidak rusakkan? Banyak yeoja yg melihatku dengan tatapan marah. Mereka pasti fans-fans nya jinyoung
Kami pun sampai di kelas, banyak orang yg kaget melihat kami datang. Ada apa mereka? Aku kan nggak melakukan hal-hal yg berdosa. Aku baru sadar kalau jinyoung masih memegang tanganku, aku langsung melepaskannya lalu berjalan ke bangkuku. Disana sudah ada shan ni “min ah,,, apa mataku sudah rusak…? Kau dan jinyoung…”
“sudahlah! Aku tak mau membahasnya! Oh ya kenapa semua belum masuk? Kau bilang sekarang masuk pukul 6? Ini sudah jam 6 lebih 15 menit lho,,,” tanyaku
“lho? Memang aku bilang pukul 6 ya…?” shan ni balas bertanya. Aku langsung menunjukan pesan dari shan ni “astaga,,, aku salah memberutahumu. Maksudku sekarang masuk pukul 7. Mian min ah,,,” sesal shan ni
“gwenchana,,, yg penting kan sekarang aku sudah sampai di sekolah”
“tapi kenapa tadi kau pegangan tangan dengan jinyoung?” Tanya shan ni
“eh?! Tadi aku sedang akting dengannya. Hehehe,,,” jawabku asal
“akting? Akting untuk apa?”
Haduh,, kenapa shan ni harus tanya terus sih…? “eh, kan gini tadi itu ada pak kim. Kan kau tahu sendiri kalau aku dan jinyoung selalu dimarahi oleh pak kim karena kami selalu bertengkar. Jadi tadi kami akting saja pura-pura kalau kami sudah akur” jelasku bohong
“oh,,, begitu,,, “ ucap shan ni hanya ber-oh
“heh yeoja aneh! Kau bilang sekarang masuk pukul 6. Mana buktinya?!” tanya jinyoung di belakangku
Sejak kapan dia ada di belakangku “ya maaf,,, itu,,, itu kesalahan teknis,,,” jawabku
“hah,,, karena kau aku jadi tak sarapan, cepat belikan aku makanan di kantin! Kau sudah janji kan!” suruh namja menyebalkan itu
“ihs,,,, ne! akan kubelikan! Kau mau apa?” tanyaku kesal
“aku..? em…?” ia berpikir sejanak “aku mau itu dong,,, roti coklat dan kacang. Cepat ya G P L,,, gak pake lama,,,” jawabnya
“uh,,, kajja shan ni, temani aku ke kantin” aku pun menarik tangan shan ni lalu pergi meninggalkan namja menyebalkan itu
“kenapa kau mau menuruti kata-katanya” tanya shan ni
“eh?! Itu,,,” aku bingung harus berbohong bagaimana lagi, aku bukanlah orang yg pandia berbohong
“ya!!! Kau park min ah kan?!” teriak seorang yeoja mendekatiku dengan tatapan marah
“ne? ada apa ya?” tanyaku
“cih!!! Tampangnya sih biasa saja! Kenapa sih jinyoung oppa lebih memilih yeoja sok ini daripada kami?!” ucapnya meremehkan
Apa sih?! Kenapa aku di ejek seperti itu?! Aku kan tak punya urusan dengan mereka! Kenal juga nggak udah sok ngebanding-bandingin aku… mereka pikir mereka siapa?! “heh! Yeoja aneh! Apa mau masukmu berbicara seperti itu?! Kau pikir itu kau cantik?!” balasku tak mau kalah, aku memang bukan orang yg senang ditindas
“berani sekali kau!!!” ia langsung menjambak rambutku
“ya!!! Sakit!!!” aku membalas jambakannya banyak anak-anak yg mendekat melihat kami
“aaahhh!!!” kami sama-sama berteriak
“ya!!! Apa yg kalian lakukan!!!” teriak seorang pria, ternyata itu pak kim “lepaskan!” kami saling melepaskan jambakan kami “min ah, kenapa kau selalu membuat masalah? Dan yura, kenapa kau bertengkar dengan min ah? Banyak guru-guru yg bilang kalau kau adalah anak yg baik” tanya pak kim
“aku tak tahu apa kesalahanku, min ah langsung saja menjambakku” jawab yeoja yg bernama yura
“park min ah, kenapa kau melakukan itu?!” bentak pak kim
“mwo?! Tapi kau kan yg menjambakkanku duluan!” ucapku tak terima, kenapa jadi aku yg disalahkan?!
“sudah! Sudah! Lebih baik kalian sama-sama minta maaf saja!” suruh pak kim galak. Kami saling menjabat tangan “baiklah semuanya bubar! Sebentar lagi bel bunyi!” teriak pak kim
Semuanya langsung bubar, aku masih diam dengan shan ni “kajja min ah kita ke kelas” ajak shan ni
“min ah,pulang sekolah kau ke ruanganku” ucap pak kim lalu meninggalkanku
Aku hanya diam tak menjawab apa-apa, kenapa sih? Kenapa selalu aku yg disalahkan? Padahal tadi kan aku nggak salah apa-apa. “min ah,,,” sapa seorang namja
Aku menatap kesal namja itu “ini semua karena kau jinyoung! Kenapa sih aku selalu dapat masalah jika berurusan denganmu?!” aku pun pergi
Aku sudah muak dengan semuanya! Sejak bertemu dengan jinyoung semuanya jadi berantakan! Sebenarnya apa salahku sampai-sampai aku yg selalu disalahkan “min ah!!!” teriak seseorang
Aku tak mempedulikannya, aku terus saja berjalan sampai akhirnya aku tiba di bangunan lama sekolah “sudahlah jinyoung! Biarkan aku sendiri!” teriakku pada jinyoung
“min ah, aku benar-benar minta maaf,,, aku tak tahu kalau kejadiannya akan seperti ini,,,” sesal jinyoung
“sudah kukatakan aku ingin sendiri! Pergilah kau! Kau selalu membuat masalah untukku! Jangan dekati aku lagi! ” usirku tapi jinyoung tak mempedulikannya
“min ah,,,” jinyoung pun memelukku “mian,,, aku tak bermaksud melakukan itu,,, aku juga tak mau melihatmu seperti ini” sesal jinyoung
Aku menangis di dada jinyoung “hiks,,, bukan aku,,, bukan aku yg mulai pertengkaran itu,,, kenapa semua orang tak percaya padaku,,, hiks,,,”
“aku percaya kok bukan kau yg mulai, begini saja, pulang sekolah nanti aku akan menjelaskan semuanya pada pak kim”
“jinjja? Kau mau melakukannya?” tanyaku
“ne tentu saja, aku akan melakukannya. kajja kita ke kelas” jinyoung menarik tanganku seperti tadi pagi
Mungkin aku aku sudah salah paham terhadapmu jinyoung, gomawo,,, karena kau selalu menjagaku
Min Ah POV end

Jinyoung POV
Pulang sekolah,,,
“pak, saya tahu saya dan min ah selalu buat kekacauan di sekolah. Tapi saya yakin bukan min ah yg mulai kejadian tadi” belaku
“wae? Kenapa kau bisa seyakin ini?” tanya pak kim
“karena saya sangat mengenal min ah, dan saya juga tahu kalau min ah itu bukan orang yg suka cari masalah kepada orang yg ia tak kenal” jawabku mantap
Min ah hanya diam menunduk “kalau begitu ini semua salah siapa?” tanya pak kim
“itu,,, itu semua salah saya pak” min ah terkejut dengan jawabanku “yura cemburu pada min ah karena tadi pagi aku dan min ah pegangan tangan” jelasku
“hanya itu?! Hanya karena itu?” tanya pak kim tak percaya
“ya,,, iya, memang apa lagi?” balasku
“sudahlah jinyoung, pak kim jika memang tak percaya pak kim bisa menghukumku kok. Aku siap menerima hukuman dari pak kim” ucap min ah
“tidak bisa! Walau bagaimana pun kau tak salah! Sudahlah ayo kita pulang, terserah bapak mau percaya atau tidak” aku menarik tangan min ah
Saat di lorong sekolah kami melewati yura dan kawan-kawannya “yura sudah kukatakan aku tak menyukaimu, dan aku peringatkan kalau kau jangan menyakiti min ah-ku. Arraseo?!” semua terkejut dengan kata-kataku termasuk min ah
Aku pun pergi ke parkiran “jinyoung kita mau kemana?” tanya min ah
“naiklah” jawabku singkat
Min ah pun memakai helm dan naik ke motorku, kami akhirnya pergi ke pantai “jinyoung apa yg kita lakukan disini? Sudah mau malam” tanya min ah khawatir
Aku melihat arlojiku pukul 5 sore, ini waktu yg tepat “min ah turunlah” min ah pun turun
“kau mau apa jinyoung?” tanya min ah lagi
“min ah kuberi kau satu kesempatan, kau harus memilih salah satu” suruhku
“hah? Apa maksudmu?” tanya min ah tak mengerti
“aku akan menjadi artis besar, dan pastinya aku akan sangat sibuk. Jadi nanti pasti kita akan jarang bertemu. Aku tahu kau kuat, aku tahu kau sabar jadi kau pasti bisa mengahadapi semuanya” jawabku
Min ah hanya menatapku bengong “apa sih maksudmu?”
“min ah mau kah kau menjadi yeojachinguku?” min ah terkejut dengan pengakuanku “jika kau menerimanya maka kau pulang bersamaku tapi jika kau menolaknya, yah,,, pulang saja sendiri”
Min ah diam “kau mengerjaiku ya jinyoung?” tanya min ah
“hmm?”
“iya kau membawaku ke tempat yg aku tak tahu dimana sekarang, lalu kau menyuruhku untuk memilih. Sudah pasti aku memilihmu karena aku tak tahu bagaimana caranya aku pulang” jelas min ah
“aku tak mengerjaimu, aku sungguh-sungguh tapi jika kau memang menolakku aku sudah menyediakan taksi untukkmu. Tuh,,” aku menunjuk sebuah taksi yg ada di dekat kami
“oh begitu,,,” min ah hanya ber-oh
“jadi apa jawabanmu? Ini sudah mau malam lho,,,” pintaku
Min ah membalikkan wajahnya ke arah pantai “jawabannya kau harus memejamkan matamu dulu” suruh min ah. Aku bingung dengan jawabannya “ayo cepat tutup matamu”
Aku pun menutup  matanya “jika aku meninggalkanmu itu artinya aku menolakmu tapi,,,” aku merasa ada sesuatu yg menempel di bibirku, aku membuka mataku. Min ah sedang tersenyum padaku “tapi jika aku mengecupmu itu artinya aku menerimamu” jawab min ah sambil tersenyum, manis sekali
Aku membalas senyumannya lalu turun dari motor dan memeluknya “saranghae min ah”
“nado saranghae jinyoung, atau aku harus memanggilmu jagi?”
Aku melepaskan pelukanku “ne, mulai sekarang kamu harus memanggilku jagi, jagi,,,” aku mencubit pipinya yg mulai memerah dan memeluknya lagi

~~~~end~~~~

Hhhuuuaaahh,,,, jadi juga ff yg pertama, maaf yg ceritanya geje. Author nya lagi galau gara-gara liburan gak kemana-mana*curcol ceritanya. Yah intinya makasih ya udah mau baca ff aku terus tunggu cerita selanjutnya ya,,, >.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar