My girl (jinyoung edition)
Author : VERA.R.I
Genre : romance, life school, teen
Lengt : one shot
Rated : general
Cast : All member
B1A4
Park Min Ah
Lee Shan Ni
Jinyoung POV
Brukk! Aku menabrak seorang yeoja “mian,,,” sesalku
Aku membantunya bangun, ia terlihat sangat kesal “huu,,,,
mian! Mian! Kau pikir dengan meminta maaf akan mengembalikan semuanya?!” teriak
yeoja itu
Apa masalahnya? Kenapa ia marah-marah seperti itu? Aku
melihat ke bawah, ternyata bekalnya jatuh “ah,,, aku benar-benar minta maaf, aku
akan menggantinya,,,” sesalku kembali
“ah!,,,, tidak usah!! Sudah cukup kau membuat masalahnya!
Lebih baik kau pergi saja!”
Apa sih? Aku kan cuma mau membantunya, kenapa dia malah
marah-marah? Lagipula aku kan sudah minta maaf “ya sudah kalau kau tak mau
kubantu” balasku lalu meninggalkannya
Menyebalkan sekali yeoja itu, dia pikir dia siapa?
“hyung!!!” panggil seseorang
Kulihat siapa yg memanggil, sandeul.Ia mendekat ke arahku “eh,,
sandeul, kau mau kemana? Rapih sekali?” tanyaku saat melihat penampilan sandeul
“hehehe,,, tentu saja mau sekolah hyung,,,” jawabnya
cengengesan
“memangnya ada acara apa disekolah sampai kau dandan sarapih
ini?”
“hyung ini,,, aku kan memang selalu rapih dari dulu
hyung,,,” ucapnya bangga
“hah,,, biasanya juga nggak suka mandi kalau bangun
kesiangan”
“sttts,,, itu aib hyung, nanti kalau misalkan ada yg dengar
bagaimana? Okedeh aku kasih tahu,,, begini hyung, nanti kan ada kelas musik.
Nah, itu artinya kelasku akan disatukan dengan kelas jaerin. Hyung tahu kan aku
menyukainya dari dulu, makannya kalau aku berpakaian rapi dia juga pasti akan
menyukaiku” jelas sandeul
Hah,,, jaerin lagi, jaerin lagi,,, kenapa otak sandeul hanya
dipenuhi oleh jaerin? “hah,,, sandeul” aku menepuk bahu sandeul “semoga kau
beruntung” ucapku lalu meninggalkan sandeul
“hyung! Terima kasih doanya! Aku akan melakukan yg terbaik!
Aku tak kan mengecewakanmu!” teriak sandeul
Hah,, bikin malu saja! Lama-lama kusumbat juga mulutmu
dengan sedal! Aku pun mempercepat jalanku hingga akhirnya masukk ke kelas dan
duduk disebelah CNU “kau kenapa?” Tanya cnu
“tidak, tidak apa-apa. Sudahlah, aku tak mau membahasnya”
jawabku malas
Tet,,, bel masuk,,,,
Semua siswa sudah siap dibangkunnya saat pak kim datang ke
kelas dengan seorang,,, yeoja yg tadi?! “anak-anak kita kedatangan murid baru,
nah perkenalkan dirimu,,,” ucap pak kim
“park min ah imnida, saya pindahan dari jepang. Mohon
bantuannya” ia menunduk
“baiklah min ah, kau bisa duduk disebelah,,, lee shan
ni”ucap pak kim sambil menunjuk shan ni. Yeoja itu pun langsung ke bangku shan
ni
Ternyata benar itu si yeoja galak yg tadi, aku terus menatap
yeoja itu, tanpa sengaja yeoja itu pun melihatku, kami saling menatap. Ia
menatapku sebal lalu memalingkan wajahnya. Apa-apaan itu?! “jinyoung kenapa kau
menatap anak baru itu terus? Kau menyukainya?” Tanya cnu sambil memperhatikanku
“eh,,, tidak, kenapa aku harus menyukai yeoja galak seperti
dia” jawabku
“yeoja galak? Kau mengenalnya?”
“ne, baru saja. Sudahlah jangan bahas lagi” aku pun langsung
buka buku pelajaran
Di kantin…
“hyung kudengar dikelasmu ada murid baru?” Tanya baro sambil
melahap rotinya
“em,,, begitulah” jawabku malas
“hyung kau kenapa? Sedang ada masalah? Butuh teman curhat?”
tawar gongchan
“tidak terima kasih channie” tolakku halus “oh ya bagaimana?
Kalian bisa tidak besok latihan?”
“kami sih bisa-bisa saja, lagipula besok kan hari minggu”
jawab baro
“baiklah kalau begitu besok kita kumpul di studio jam 8 ya.
Jangan lupa bilang pada sandeul ya, Aku pulang dulu” aku pun mengambil helm dan
kunci motor
“hyung tumben langsung pulang?” Tanya gongchan heran
“ah,,, aku sekarang sedang malas kemana-mana, kalau begitu
sampai jumpa besok” aku pun langsung ke parkiran dan mengendarain motor ninjaku
Di rumah,,,
“aku pulang,,,” ucapku masuk ke ruang tamu
“kenalkan ini putra kami yg tadi kami ceritakan” ucap amma
pada tamunya
“jung jinyoung imnida,,,” aku membungkuk
“jadi ini yg namanya jinyoung, kau sangat mirip dengan
appa-mu saat muda ya,,,”ucap seorang ahjusi
“jinyoung kenalkan, meraka adalah tuan dan nyonya park.
Mereka adalah teman SMA amma dan appa” jelas appa
“oh begitu,,, senang bertemu dengan kalian,,,” aku
membungkuk lagi
“kami juga senang bertemu denganmu”
“jinyoung lebih baik kau mandi karena kami semua akan makan
malam bersama, kau juga harus ikut” ucap amma
“ne,,,” aku pun langsung ke kamar lalu mandi setelah selesai
pakai baju dan ke ruang tamu lagi
“jinyoung kau ke restoran favorit kita bersama anaknya pak
park ya, dia sedang di toilet sekarang. ini kunci mobilnya” appa memberiku
kunci mobil
“ne,,,” aku menerimanya, mereka pun berangkat duluan
“annyeong,,,” sapa seorang yeoja
Aku membalikan tubuhku ke arahnya, kami berdua sama-sama
terkejut “YA!!! APA YG KAU LAKUKAN DISINI?!!” ucapku bebarengan dengan si yeoja
galak
“ini kan rumahku” jawabku
“oh jadi kau adalah anak dari tuan dan nyonya jung?”
tanyanya sambil menyilangkan tangannya
“oh jadi kau adalah anak dari tuan dan nyonya park?” balasku
tak mau kalah
“sudahlah! Cepat antarkan aku kerestoran itu!” suruh si
yeoja galak itu
“kau pikir aku itu supirmu?”
“ya,,, mukamu kan cocoknya jadi supir, kalau nggak sih,,,
jadi tukang kebun!” ucapnya lalu keluar meninggalkanku
“YA!!! Dasar yeoja aneh!!!” aku pun keluar lalu masuk ke
mobil, di mobil sudah ada yeoja itu yg duduk disebelahku “kalau misalkan kau
bukan anak dari teman appa-ku, aku tak pernah sudi mau mengantarmu”
“sudahlah! Kau tak mau lama-lama bersamamu! Cepat jalan
saja!” balasnya
ihs,,, kenapa sih harus ada yeoja yg menyebalkan ini?!
Di retoran,,,
Aku duduk di depan di yeoja itu, ya mau gimana lagi,,, amma
dan appa yg menyuruhku duduk disana
Kami pun akhirnya selesai makan “min ah, ada yg ingin amma
dan appa bicarakan padamu” ucap amma min ah
“wae amma?” Tanya min ah
“amma dan appa akan pergi ke paris selama satu tahun”
“mwo?! Tapi kenapa mendadak begini? Kita baru saja beberapa
hari di korea harus pindah lagi”
“ya,, mau bagaimana lagi, bos appa yg menyuruh appa untuk
bekerja di paris. Tapi kalau kau sih tetap disini dan dititipkan di rumah
kaluarga jung” jawab appa min ah
Aku terkejut dengan jawaban tuan park, itu artinya si yeoja
galak akan tinggal di rumahku?!
“mwo?! Kenapa kenapa harus di titipkan? Aku kan bisa tinggal
dirumah sendirian”
“amma khawatir, apa lagi kau kan masih belum bisa mandiri.
Masak telur saja gosong, bagaimana amma bisa tenang di paris nanti”
“Phht…” hampir saja tawaku pecah karena mendengar bahwa si
yeoja galak itu ternyata tidak bisa memasak. Sekarang ia menatapku sinis, tapi
aku balas menatapnya dengan tatapan senang
“em,,, baiklah kalau begitu, aku mau dititipkan” jawab si
yeoja galak itu
“bagus kalau begitu, nah kalian para anak boleh langsung
pulang duluan atau ya,,, mau kemana dulu gitu. Kami para orang tua akan
karokean dulu” ucap amma min ah “ayo,,,”
Mereka pun akhirnya pergi, “kajja kita pulang” ucapku
Ia tak menjawab lalu pergi mendahuluiku, ada apa dengannya? Masih malu karena dipermalukan oleh ammanya?Batinku
Jinyoung POV end
Min ah POV
Kenapa sih aku harus satu rumah dengan si menyebalkan itu?
Kenapa aku gak dibawa ke paris juga coba? Kan enak kalau di paris, banyak
bulenya terus disana juga kan aku bisa ke menara Eiffel dan belanja di kota
mode itu. Ahhhh,,,, kenapa aku gak diajak sih??,,,, “kau kenapa? Masih malu
karena yg tadi?” Tanya si menyebalkan
Aku menatapnya sinis, “bukan urusanmu!” jawabku singkat lalu
memalingkan wajahku ke kaca mobil. Kalau disini sih aku harus berhadapan dengan
si menyebalkan terus, apa lagi sekarang kai satu rumah,,,
Akhirnya kami pun sampai, aku langsung ke kamar yg tadi amma
jinyoung kasih tau dan tidur disana,,,
Keesokan harinya,,,
“em,,, udah pagi ya?” aku mengucek-ngucek mataku dan
langsung ke kamar mandi. Setalah selesai mandi aku pun langsung ke ruang makan,
disana sudah ada ahjuma yg sedang siap-siap untuk sarapan
“kau sudah bangun min ah?” Tanya ahjuma lembut
“ne,,, apa amma dan appa sudah check in?” Tanyaku sambil
menyelaikan rotiku
“ne,,, meraka sudah berangkat tadi jam 3. Sebenarnya kami
ingin membangunkanmu tapi kau tidur nyenyak sekali, jadi kami tak tega untuk
membangunkanmu”
Aduhh,,, nyonya jung itu sangat baik sekali, cantik lagi.
Tidak seperti anaknya yg menyebalkan dan selalu membuat masalah untukku itu
“ahjuma, jinyoung mana?” tanyaku melihat tidak ada batang hidungnya disini
“aku disini, wae? Kau rindu padaku?” tanya seseorang dari
belakang, itu kan suara si menyebalkan!
“mana mungkin aku merindukan namja sepertimu!” jawabku kesal
“hhh,,, terserahlah” ia pun duduk di depanku dan mengambil
roti
“kalian sepertinya sudah akrab ya?” tanya ahjuma
“kami tidak akrab kok” jawabku dan jinyoung bebarengan
Ahjuma hanya tersenyum melihat sikap kami “jinyoung, setelah
ini kau mau kemana?” tanya ahjuma
“aku mau ke studio amma, kami harus latihan”
“kalau min ah mau kemana?” tanya ahjuma padaku
“oh kalau aku mau jalan-jalan dengan shan ni keliling seoul
ahjuma”
“ya sudah kalau begitu kalian berdua habiskan makannya, oh
ya jinyoung appa bilang besok amma harus ikut dia ke pulau jeju?” tanya ahjuma
“Untuk apa amma dan appa ke pulau jeju?” tanya jinyoung
“begini, ternyata perusahaan appa yg di pulau jeju mendapat
masalah. Makannya appa harus ke sana untuk mengatasinya. Kalian tidak apa-apa
kan berdua disini untuk beberapa bulan?” jelas amma
“mwo?! Beberapa bulan?!” tanyaku dan jinyoung bebarengan. Kenapa
harus bersama si namja menyebalkan itu sih?!
“ne, karena masalahnya benar-benar serius. Jadi ya,,, mau
gimana lagi” jawab amma jinyoung enteng
“hhh,,, terserahlah. Kalau begitu amma aku berangkat
sekarang ya” jinyoung pun meninggalkan kami
Aku masih bengong memikirkan hal ini, kenapa?Kenapa harus si
namja menyebalkan itu? “min ah, jangan seperti itu. Ahjuma yakin kok jinyoung
akan menjagamu dengan baik” ucap ahjuma
“ahjuma, jinyoung itu orangnya seperti apa sih?” tanyaku sambil
melahap rotiku yg kedua
“jinyoung…? Dia tampan “ jawab ahjuma
“tampan?! Menurutku dia menyebalkan…” ucapku cemberut
Ahjuma tersenyum, “memang sikapnya kepada orang baru itu
selalu menyebalkan tetapi dia sebenarnya baik kok, dia juga orang yg bertanggung
jawab”
“bertanggung jawab bagaimana ahjuma?”
“dia kan sekarang sedang sibuk untuk audisi di perusahaan
entertainment”
“memangnya jinyoung akan menjadi artis?” tanyaku tak percaya
“iya, dari kecil dia suka bernyanyi, dia juga jago main
gitar”
“oh,,, begitu,,,” ucapku hanya ber-oh. Aku tak percaya kalau
si namja menyebalkan itu akan menjadi artis “kalau begitu ahjuma aku pergi
sekarang ya,,,” aku pun keluar dari
rumah jinyoung dan berjalan menuju halte bus
Min ah POV end
Jinyoung POV
Malam harinya,,,
Hhh… lelah sekali latihan tadi, tapi aku tak boleh menyerah.
Aku kan akan menjadi artis besar, masa begini saja sudah mengeluh sih… “hei
namja menyebalkan, buatkan aku makan malam dong! Amma dan appa-mu kan sudah
pergi tadi sore” suruh seseorang
Aku menatap kesal orang itu “seharusnya aku yg bilang sepert
itu, kau kan ME-NUM-PANG disini,,,” aku menyilangkan tanganku dan berpura-pura
memikirkan sesuatu “oh iya aku baru ingat, kau kan tidak bisa memasak,,,” aku
pun tersenyum puas
“ih,,, awas kau ya! Sudah buatkan saja aku makan malam…! Aku
sudah kelaparan…!” teriaknya
Haduh,,, kalau misalkan terdengar oleh tetangga bisa
menggaggu nih,,, “ne!! akan kubuatkan!!! Kau puas?!!” aku pun meninggalkannya
lalu membuat pasta untuk kami
Saat makan,,,
“em,,, masakanmu sangat enak,,,” ia tersenyum padaku
Ukh,,, kenapa ia bisa tersenyum semanis itu…? Sadarlah
jinyoung! Dia itu yeoja yg aneh, dia selalu menyebutmu namja menyebalkan,
selalu menyuruh-nyuruh. Tapi… “hah,,, aku jadi tak bernafsu makan” aku pun
meningagalkannya
“kenapa dia?” tanya min ah terdengar saat aku naik tangga
Aku tidur-tiduran dikasur, aku harus fokus. Bagaimanapun aku
adalah seorang leader jadi aku harus bisa! Aku mengambil kertas yg ada di
tasku, tapi bagaimana caranya aku membuat lagu hanya dalam 3 hari? Ucapku dalam
hati sambil memandang kertas itu
*jdar!!! Suara petir (ceritanya) BRUKK… suara sesuatu diluar
yg keras jatuh, lampu pun menjadi padam. Ada apa ini? Aku melihat keluar,
ternyata petir yg tadi mengenai tiang listrik dan sekarang tiang listrik itu
jatuh.
*jdar!!! Suara petir lagi “aaahhhh….!!!” Teriak seseorang
dibawah
Aku langsung kebawah dan melihat min ah sedang bersembunyi
di bawah meja makan sambil menutup telinganya “min ah, ada apa?” tanyaku panik
“aku,,, aku takut oppa,,, aku takut petir dan aku takut
gelap” jawabnya lalu memelukku
“sudahlah kajja kita ke kamarku saja” ajakku sambil
membawanya kekamarku
Kami pun sampai, aku mengajaknya ke kamar karena dikamarku
ada beberapa lampu larva “oppa,,, apa semua lampu ini milikmmu?” tanya min ah
sambil melihat lampu larvaku
“ne, wae? Kamu mau?” tawarku
“kalau dirumahku yg di jepang sih aku punya banyak lampu
larva. Oh ya, aku boleh ya main disini sampai mati lampunya selesai?” pinya min
ah
“ne, main sana dengan lampu larvaku” aku pun ke meja
belajarku dan mulai menulis lirik lagunya
“apa yg sedang kau lakukan?” tanya min ah melihatku
“em,,, membuat lagu” jawabku sambil mencoba berpikir lirik
lagu
“oh,,,” ia pun kembali memainkan lampuku
Beberapa menit kemudian,,,
“ah,,,, aku benar-benar bingung harus menulis apa!!! Kenapa
membuat lagu itu sulit?!!!” teriakku putus asa
Aku melihat ke min ah, dia tertidur di sofa sambil memeluk
lampuku.Aku menyimpan lampu itu lalu menggedongnya ke kasurku lalu
menyelimutinya. Aku pun memandang yeoja itu, ternyata dia cantik. Terpikir
kata-kata yg ingin kuungkapkan. Oh iya,,, aku mengambil kertas lalu menuliskan
kata-kata yg ada di benakku.
Beberapa menit kemudian,,,,
“selesai,,,hhh,,, ternyata ada untungnya juga kau disini”
akupun menyimpan tulisan lirik laguku di meja lalu tidur di sofa
Jinyoung POV End
Min Ah POV
3 bulan kemudian,,,
Sudah 3 bulan aku tinggal di rumah jinyoung, teman-teman
sama sekali nggak tahu kalau misalkan aku numpang di rumah jinyoung. Aku gak
mau orang-orang tahu soal ini, nanti
mereka nyangka yg nggak-nggak lagi. Sebenarnya disekolah aku dan jinyoung
selalu bertengkar, malah kami selau dipanggil ‘CAT DOG’ kalau udah bertengkar
Aku sudah selesai siap-siap, sebenarnya aku bingung harus
sekolah atau nggak. Mendingan tanya shan ni aja
To :Lee Shan Ni
Sha ni sekarang sekolah? Kalau iya masuk jam berapa?
Beberapa menit kemudian,,,
From : Lee Shan Ni
Sekarang masuk jam 6
Mwo?! Jam 6?! Astaga sudah pukul 6 kurang sepuluh menit! Aku
langsung turun ke ruang makan. Disana sudah ada jinyoung yg akan sarapan
“jinyoung cepat! Kita sudah terlambat!” ucapku panic
Jinyoung menatapku bingung “kau kenapa min ah? Salah minum
obat?” tanyanya
“ih… sudah jangan banyak tanya! Kita sudah terlambat
jinyoung…” aku langsung menarik jinyoung sampai ke motornya
“kau itu kenapa sih?” Tanya jinyoung kesal
“shan ni bilang kalau sekarang kita masuk jam 6 dan sekarang
sudah hampir jam 6. Bisa-bisa kita terlamabat!”
“hah? Jam 6?”
“sudahlah! Cepat kita ke sekolah saja!” ucapku tak sabar
“tapi bagaimana dengan sarapanku?”
Ih,,, dasar namja menyebalkan! Masih bisa-bisanya ia
memikirkan sarapannya! “nanti deh kubelikan makanan di sekolah apapun yg kau
mau…!”
“jinjja?”
“ne, tapi sekarang kau antarkan aku dulu ke sekolah!!!”
teriakku benar-benar kesal padanya
“ne,, ne,,, tidak perlu teriak-teriak begitu dong,,,” ia pun
naik ke motornya “naiklah”
Aku naik ke motor jinyoung, sebenarnya setiap mau sekolah
aku selalu diantar oleh jinyoung karena amma jinyoung yg menyuruhnya. Tapi aku
selalu diturunkan di halte bus karena ia bilang kalau ia bukanlah supir. Aku
pun setuju karena bosan bersamanya terus di rumah, kenapa harus berangkat
sekolah bersama juga… tapi untuk yg sekarang kan beda “jinyoung, em,,, kau
jangan turunkan aku di halte bus ya” pintaku
“ne, tenang saja aku akan mengantarmu sampai sekolah kok”
jawab jinyoung
Kenapa ya, kok sekarang jinyoung menjadi berubah. Biasanya
kan ia selalu membuatku kesal atau pun marah. Ah,,, mungkin itu hanyalah
perasaanku saja
Kami pun sampai di halaman sekolah, aku turun lalu
memberikan helm pada jinyoung “gomawo jinyoung”
“ne sama-sama,,,” ia tersenyum padaku . OMO… kenapa aku baru
sadar kalau jinyoung itu tampan…? “hei kenapa kau menatapku seperti itu? Kajja
kita ke kelas,,,” jinyoung menarik tanganku
OMO,,, OMO,,, aku baru sadar kalau tangan besar jinyoung
sangat hangat dan nyaman. Tapi anehnya masih banyak orang-orang yg masih diluar
kelas. Aku melihat arlojiku, pukul 6 lebih 10 menit?! Lho? Kok mereka belum
masuk sih? Arlojiku tidak rusakkan? Banyak yeoja yg melihatku dengan tatapan
marah. Mereka pasti fans-fans nya jinyoung
Kami pun sampai di kelas, banyak orang yg kaget melihat kami
datang. Ada apa mereka? Aku kan nggak melakukan hal-hal yg berdosa. Aku baru
sadar kalau jinyoung masih memegang tanganku, aku langsung melepaskannya lalu
berjalan ke bangkuku. Disana sudah ada shan ni “min ah,,, apa mataku sudah
rusak…? Kau dan jinyoung…”
“sudahlah! Aku tak mau membahasnya! Oh ya kenapa semua belum
masuk? Kau bilang sekarang masuk pukul 6? Ini sudah jam 6 lebih 15 menit
lho,,,” tanyaku
“lho? Memang aku bilang pukul 6 ya…?” shan ni balas
bertanya. Aku langsung menunjukan pesan dari shan ni “astaga,,, aku salah
memberutahumu. Maksudku sekarang masuk pukul 7. Mian min ah,,,” sesal shan ni
“gwenchana,,, yg penting kan sekarang aku sudah sampai di sekolah”
“tapi kenapa tadi kau pegangan tangan dengan jinyoung?”
Tanya shan ni
“eh?! Tadi aku sedang akting dengannya. Hehehe,,,” jawabku
asal
“akting? Akting untuk apa?”
Haduh,, kenapa shan ni harus tanya terus sih…? “eh, kan gini
tadi itu ada pak kim. Kan kau tahu sendiri kalau aku dan jinyoung selalu
dimarahi oleh pak kim karena kami selalu bertengkar. Jadi tadi kami akting saja
pura-pura kalau kami sudah akur” jelasku bohong
“oh,,, begitu,,, “ ucap shan ni hanya ber-oh
“heh yeoja aneh! Kau bilang sekarang masuk pukul 6. Mana
buktinya?!” tanya jinyoung di belakangku
Sejak kapan dia ada di belakangku “ya maaf,,, itu,,, itu
kesalahan teknis,,,” jawabku
“hah,,, karena kau aku jadi tak sarapan, cepat belikan aku
makanan di kantin! Kau sudah janji kan!” suruh namja menyebalkan itu
“ihs,,,, ne! akan kubelikan! Kau mau apa?” tanyaku kesal
“ihs,,,, ne! akan kubelikan! Kau mau apa?” tanyaku kesal
“aku..? em…?” ia berpikir sejanak “aku mau itu dong,,, roti
coklat dan kacang. Cepat ya G P L,,, gak pake lama,,,” jawabnya
“uh,,, kajja shan ni, temani aku ke kantin” aku pun menarik
tangan shan ni lalu pergi meninggalkan namja menyebalkan itu
“kenapa kau mau menuruti kata-katanya” tanya shan ni
“eh?! Itu,,,” aku bingung harus berbohong bagaimana lagi,
aku bukanlah orang yg pandia berbohong
“ya!!! Kau park min ah kan?!” teriak seorang yeoja mendekatiku
dengan tatapan marah
“ne? ada apa ya?” tanyaku
“cih!!! Tampangnya sih biasa saja! Kenapa sih jinyoung oppa
lebih memilih yeoja sok ini daripada kami?!” ucapnya meremehkan
Apa sih?! Kenapa aku di ejek seperti itu?! Aku kan tak punya
urusan dengan mereka! Kenal juga nggak udah sok ngebanding-bandingin aku…
mereka pikir mereka siapa?! “heh! Yeoja aneh! Apa mau masukmu berbicara seperti
itu?! Kau pikir itu kau cantik?!” balasku tak mau kalah, aku memang bukan orang
yg senang ditindas
“berani sekali kau!!!” ia langsung menjambak rambutku
“ya!!! Sakit!!!” aku membalas jambakannya banyak anak-anak
yg mendekat melihat kami
“aaahhh!!!” kami sama-sama berteriak
“ya!!! Apa yg kalian lakukan!!!” teriak seorang pria,
ternyata itu pak kim “lepaskan!” kami saling melepaskan jambakan kami “min ah,
kenapa kau selalu membuat masalah? Dan yura, kenapa kau bertengkar dengan min
ah? Banyak guru-guru yg bilang kalau kau adalah anak yg baik” tanya pak kim
“aku tak tahu apa kesalahanku, min ah langsung saja
menjambakku” jawab yeoja yg bernama yura
“park min ah, kenapa kau melakukan itu?!” bentak pak kim
“mwo?! Tapi kau kan yg menjambakkanku duluan!” ucapku tak
terima, kenapa jadi aku yg disalahkan?!
“sudah! Sudah! Lebih baik kalian sama-sama minta maaf saja!”
suruh pak kim galak. Kami saling menjabat tangan “baiklah semuanya bubar!
Sebentar lagi bel bunyi!” teriak pak kim
Semuanya langsung bubar, aku masih diam dengan shan ni
“kajja min ah kita ke kelas” ajak shan ni
“min ah,pulang sekolah kau ke ruanganku” ucap pak kim lalu
meninggalkanku
Aku hanya diam tak menjawab apa-apa, kenapa sih? Kenapa
selalu aku yg disalahkan? Padahal tadi kan aku nggak salah apa-apa. “min ah,,,”
sapa seorang namja
Aku menatap kesal namja itu “ini semua karena kau jinyoung!
Kenapa sih aku selalu dapat masalah jika berurusan denganmu?!” aku pun pergi
Aku sudah muak dengan semuanya! Sejak bertemu dengan
jinyoung semuanya jadi berantakan! Sebenarnya apa salahku sampai-sampai aku yg
selalu disalahkan “min ah!!!” teriak seseorang
Aku tak mempedulikannya, aku terus saja berjalan sampai
akhirnya aku tiba di bangunan lama sekolah “sudahlah jinyoung! Biarkan aku
sendiri!” teriakku pada jinyoung
“min ah, aku benar-benar minta maaf,,, aku tak tahu kalau
kejadiannya akan seperti ini,,,” sesal jinyoung
“sudah kukatakan aku ingin sendiri! Pergilah kau! Kau selalu
membuat masalah untukku! Jangan dekati aku lagi! ” usirku tapi jinyoung tak
mempedulikannya
“min ah,,,” jinyoung pun memelukku “mian,,, aku tak
bermaksud melakukan itu,,, aku juga tak mau melihatmu seperti ini” sesal
jinyoung
Aku menangis di dada jinyoung “hiks,,, bukan aku,,, bukan
aku yg mulai pertengkaran itu,,, kenapa semua orang tak percaya padaku,,,
hiks,,,”
“aku percaya kok bukan kau yg mulai, begini saja, pulang
sekolah nanti aku akan menjelaskan semuanya pada pak kim”
“jinjja? Kau mau melakukannya?” tanyaku
“ne tentu saja, aku akan melakukannya. kajja kita ke kelas”
jinyoung menarik tanganku seperti tadi pagi
Mungkin aku aku sudah salah paham terhadapmu jinyoung,
gomawo,,, karena kau selalu menjagaku
Min Ah POV end
Jinyoung POV
Pulang sekolah,,,
“pak, saya tahu saya dan min ah selalu buat kekacauan di
sekolah. Tapi saya yakin bukan min ah yg mulai kejadian tadi” belaku
“wae? Kenapa kau bisa seyakin ini?” tanya pak kim
“karena saya sangat mengenal min ah, dan saya juga tahu
kalau min ah itu bukan orang yg suka cari masalah kepada orang yg ia tak kenal”
jawabku mantap
Min ah hanya diam menunduk “kalau begitu ini semua salah
siapa?” tanya pak kim
“itu,,, itu semua salah saya pak” min ah terkejut dengan
jawabanku “yura cemburu pada min ah karena tadi pagi aku dan min ah pegangan
tangan” jelasku
“hanya itu?! Hanya karena itu?” tanya pak kim tak percaya
“ya,,, iya, memang apa lagi?” balasku
“sudahlah jinyoung, pak kim jika memang tak percaya pak kim
bisa menghukumku kok. Aku siap menerima hukuman dari pak kim” ucap min ah
“tidak bisa! Walau bagaimana pun kau tak salah! Sudahlah ayo
kita pulang, terserah bapak mau percaya atau tidak” aku menarik tangan min ah
Saat di lorong sekolah kami melewati yura dan kawan-kawannya
“yura sudah kukatakan aku tak menyukaimu, dan aku peringatkan kalau kau jangan
menyakiti min ah-ku. Arraseo?!” semua terkejut dengan kata-kataku termasuk min
ah
Aku pun pergi ke parkiran “jinyoung kita mau kemana?” tanya
min ah
“naiklah” jawabku singkat
Min ah pun memakai helm dan naik ke motorku, kami akhirnya
pergi ke pantai “jinyoung apa yg kita lakukan disini? Sudah mau malam” tanya
min ah khawatir
Aku melihat arlojiku pukul 5 sore, ini waktu yg tepat “min
ah turunlah” min ah pun turun
“kau mau apa jinyoung?” tanya min ah lagi
“min ah kuberi kau satu kesempatan, kau harus memilih salah
satu” suruhku
“hah? Apa maksudmu?” tanya min ah tak mengerti
“aku akan menjadi artis besar, dan pastinya aku akan sangat
sibuk. Jadi nanti pasti kita akan jarang bertemu. Aku tahu kau kuat, aku tahu
kau sabar jadi kau pasti bisa mengahadapi semuanya” jawabku
Min ah hanya menatapku bengong “apa sih maksudmu?”
“min ah mau kah kau menjadi yeojachinguku?” min ah terkejut
dengan pengakuanku “jika kau menerimanya maka kau pulang bersamaku tapi jika
kau menolaknya, yah,,, pulang saja sendiri”
Min ah diam “kau mengerjaiku ya jinyoung?” tanya min ah
“hmm?”
“iya kau membawaku ke tempat yg aku tak tahu dimana
sekarang, lalu kau menyuruhku untuk memilih. Sudah pasti aku memilihmu karena
aku tak tahu bagaimana caranya aku pulang” jelas min ah
“aku tak mengerjaimu, aku sungguh-sungguh tapi jika kau
memang menolakku aku sudah menyediakan taksi untukkmu. Tuh,,” aku menunjuk
sebuah taksi yg ada di dekat kami
“oh begitu,,,” min ah hanya ber-oh
“jadi apa jawabanmu? Ini sudah mau malam lho,,,” pintaku
Min ah membalikkan wajahnya ke arah pantai “jawabannya kau
harus memejamkan matamu dulu” suruh min ah. Aku bingung dengan jawabannya “ayo
cepat tutup matamu”
Aku pun menutup
matanya “jika aku meninggalkanmu itu artinya aku menolakmu tapi,,,” aku
merasa ada sesuatu yg menempel di bibirku, aku membuka mataku. Min ah sedang
tersenyum padaku “tapi jika aku mengecupmu itu artinya aku menerimamu” jawab
min ah sambil tersenyum, manis sekali
Aku membalas senyumannya lalu turun dari motor dan
memeluknya “saranghae min ah”
“nado saranghae jinyoung, atau aku harus memanggilmu jagi?”
Aku melepaskan pelukanku “ne, mulai sekarang kamu harus
memanggilku jagi, jagi,,,” aku mencubit pipinya yg mulai memerah dan memeluknya
lagi
~~~~end~~~~
Hhhuuuaaahh,,,, jadi juga ff yg pertama, maaf yg ceritanya
geje. Author nya lagi galau gara-gara liburan gak kemana-mana*curcol ceritanya.
Yah intinya makasih ya udah mau baca ff aku terus tunggu cerita selanjutnya
ya,,, >.<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar