Sabtu, 29 Desember 2012

my girl (baro edition)



My Girl (Baro edition)
Author : VERA.R.I
Genre : romance, life school, teen
Lengt : one shot
Rated : general
Main Cast : Baro B1A4
      Song Eun Ji
Cast :     All member B1A4
Song Mira
Ini yg ke-2 bagian baro,,, oke happy reading dan maaf kalau ada typo
***
Eun Ji POV
“maaf eun ji, lebih baik kita akhiri saja,,,” ucap seorang namja kepadaku
“apa? Tapi… kenapa oppa?” tanyaku
“aku,,, aku menyukai yeoja lain” ia pun meninggalkanku
Yeoja lain? Jadi selama ini untuk apa kita berhubungan?! Ternyata semua namja itu sama saja, mereka selalu menginginkan yg lebih. Aku benci mereka! “eonni,,,” teriak seseorang
Aku melihat kearahnya “mira-ah,,,”
“eonni kau kenapa?” tanya mira, dongsaengku cemas
“ani,,, aku hanya,, aku,,, tadi,,, tadi namjachinguku memutuskanku” jawabku
“jinjja? Omo,,, mian eonni,,, jeongmal mianhae” sesal mira
“gwenchana,,, aku baik-baik saja kok,,, kajja kita pulang” aku menarik tangan mira
Kami pun tiba di halte bus “eonni, benar kau tidak apa-apa?” tanya mira kembali
“ne,,, aku tidak apa-apa kok” bus kami pun datang “kajja kita naik”
Kami duduk duduk di kursi kedua dari belakang “kalau boleh tahu, kenapa namjachingumu memutuskanmu?”
Aku menatap wajah polos mira “ia lebih memilih yeoja lain daripada aku” jawabku “sudahlah aku tak mau membahasnya” aku pun menatap jendela
“mian eonni,,, aku tak bermaksud,,,”
“sudahlah mira-ah,,, aku taidak apa-apa kok” aku tersenyum pada mira, ia pun membalas senyumanku lalu menatap jendela lagi
Mira-ah,,, jujur saja, sebenarnya aku tidak baik-baik saja. sedih, marah, benci,,, semuanya kurasakan. Ini bukan yg pertama kali aku ditinggalkan oleh namjachinguku hanya karena ada yeoja lain yg lebih cantik, lebih manis, atau lebih sempurna daripada diriku. Kenapa setiap aku memiliki hubungan hubungan dengan seorang namja, mereka pasti meninggalkanku dengan alasan yg sama?
Kenapa? Kenapa harus aku? Aku tak sadar kalau air mataku sudah membanjiri pipiku. Cepat-cepat aku menghapusnya karena takut mira melihatku, untungnya dia sedang sibuk dengan ponselnya

Keesokan harinya,,,
Aku masuk ke kelas, disana sudah ada sandeul yg duduk disebelah bangkuku “pagi sandeul” sapaku
“pagi eun ji” balasnya sambil senyam-senyum
Aku tahu arti senyuman itu “jaerin lagi?” tebakku sambil menyiapkan bukuku
“hehehe,,, eun ji, tahu tidak? Tadi jaerin menyapaku lho,,,” jawabnya bahagia
Benarkan jaerin “oh ya? Lalu kau membalas menyapanya tidak?”
“tentu saja aku balas menyapanya. Tapi saking bahagianya aku jadi gugup,,,” ucap sandeul
Aku tersenyum dengan ucapan sandeul, sandeul memang menyukai jaerin sejak penerimaan siswa baru. Yah setidaknya didunia ini masih ada seorang namja yg setia “hhh,,,, jaerin itu sangat beruntung ya, ada orang yg sangat setia padanya. Tidak seperti aku,,,” eh?!! Pabo!!! Kenapa aku harus mengucapkan kata-kata itu
“apa maksudmu?” tanya sandeul
“eh…! Itu,,, tidak kok, aku hanya asal berbicara saja,,,” jawabku sambil menggaruk-garuk kepalaku yg tidak gatal
“eun jin,,, apa kau,,,” sandeul tak melanjutkan ucapannya
Aku menunduk “kami berpisah, dan alasannya sama” jawabku singkat
“eun jji,,,” sandeul memegang tangaku “maaf ya,,,”
Aku tersenyum sambiil menatap sandeul, sandeul pun membalas senyumanku “kau tahu sandeul, aku ingin sekali berada diposisi jaerin. Ada seorang namja yg benar-benar setia menunggunya. Jaerin benar-benar beruntung” aku tak kuat lagi menahan iar mataku
“eun ji kau tak boleh seperti itu, aku yakin suatu saat kau akan menemukan orang yg setia kepadamu” hibur sandeul sambil menghapus air mataku
“tapi kapan sandeul? Kapan aku bisa mendapatkan namja seperti itu?”
“kau akan mendapatkannya bila waktunya sudah tepat” sandeul memberiku sapu tangan
“gomawo sandeul, kau selalu ada disaat aku sedih” aku menerima sapu tangan sandeul dan menghapus air mataku
“ne kita kan sahabat, oh iya bagaimana kalau minggu besok kau ikut denganku?” tawar sandeul
“kemana?”
“ke studio tempat latihan B1A4”
“B1A4?” aku mengerutkan keningku
“itu adalah nama dari grup kami, jadi kau mau ikut kan?” pinta sandeul sambil memelas
Bagaimana ya? Aku tak tega untuk menolak permintaan sandeul. Lagipula aku kan sudah tak punya namjachingu lagi, itu artinya kau bebas dong,,, ternyata single itu enak juga,,, “ne, aku ikut” jawabku singkat
“ah,,, jinjja? Kalau begitu aku harus bilang pada jinyoung hyung” sandeul pun pergi
B1A4? Unik sekali namanya
Eun Ji POV end

Baro POV
Hari minggu,,,
Aku sampai duluan di sepan studio. Yg lain pada kemana sih? Ini kan hampir jam 8 “baro!!!” teriak seseorang
“sandeul!!!” balasku, kulihat sandeul berjalan memdekatiku bersama,,, seorang yeoja?! Apa mataku tidak salah lihat? Sandeul  bersama seorang yeoja? Dan yeoja itu bukan jaerin. Bukankah sandeul menyukai jaerin?
“ya!!! Baro-si kenapa kau malah melamun?” tanya sandeul sudah di hadapanku
“a,,, ani,, aku hanya,,,” aku menatap yeoja itu
Sandeul mengerti apa yg kumaksud “oh ya, baro kenalkan ini sahabatku eun ji. Eun ji ini baro, rapper dari B1A4” ucap sandeul memperkenalkan
“song eun ji imnida” ia membungkuk
“cha sun woo imnida, kau bisa memanggilku baro atau hambaro” aku pun balas membungkuk
“atau si tupai, tapi aku sih biasanya memanggil dia hamtaro karena kedua giginya mirip hamster” celetuk sandeul
“YA!! Dasar bebek menyebalkan! Eh,,, eun ji kau panggil aku baro saja ya, jangan memanggilku yg aneh-aneh saperti bebek ini” pintaku
“bebek? Ahaha,,,” eun ji tertawa karena tingkah kami berdua. Omo,,, senyumnya manis sekali, ternyata bila ia tersenyum lesung pipinya langsung kelihatan
“iya sandeul itu selalu dipanggil bebek oleh kami karena ia sangat cerewet” tambahku
“hahaha,,, kalian berdua itu lucu ya”  eun ji masih tertawa
Kulihat sandeul tersenyum lega kepada eun ji “sudahlah, kajja kita masuk sambil menunggu yg lain”
Kami pun ke ruang latihan, aku duduk disebelah eun ji dan bercarita tentang B1A4. Sesekali ia tertawa mendengar ceritaku, aku benar-benar senang melihat tawa eun ji. Oh eun ji,,, tawamu tiada duanya
Akhirnya jinyoung hyung, cnu hyung dan gongchan pun datang, ternyata mereka sudah lebih mengenal eun ji daripada aku “baro aku ingin berbicara sebentar denganmu” bisik sandeul lalu keluar ruang latihan
“ada apa?”
“bisakah untuk beberapa hari ini kau menghibur eun ji?” pinta sandeul
“mwo? Menghibur? Kenapa ia harus dihibur?” tanyaku tak mengerti
“sebenarnya eun ji baru saja putus dengan namjachingunya, mereka putus karena namja itu lebih suka pada yeoja lain” jelas sandeul
Oh eun ji,,, kasihan sekali dirimu, tapi namja yg itu benar-benar pabo! Eun ji kan sudah cantik, bahkan sangat cantik bila ia tersenyum. Kenapa  memilih yeoja lain? Huu,,, namja pabo!
“tapi saat melihat eun ji bisa tertawa puas bersamamu aku jadi yakin untuk mengenalkannya padamu. Jadi baro, aku minta padamu agar kau selalu membuat eun ji senang ya. Bagiku eun ji sangatlah penting” pinta sandeul kembali
“ne, akan kuhibur dia” jawabku mantap, menurutku tak ada ruginya bila aku menghibur eun ji, malah sekarang aku kan bisa bersama eun ji terus
“jinjja? Kalau begitu gomawo baro,,, kau tupai terbaik di dunia”
“ne bebek… kajja kita siap-siap latihan” kami pun masuk ke ruang latihan

Malam harinya,,,
Akhirnya kami selesai latihan, hhh… capek juga “nah sekarang bagaimana kalau kita makan malam bersama?” tawar sandeul
“ne,,, kau benar lee sandeul, kita makan banyak malam ini” ucapku setuju “eun ji kau juga ikut ya?”
“eh,,, aku? Tapi aku kan tidak melakukan apa-apa. Aku pulang saja”
“kau jangan begitu, sudah menunggu kami latihan saja kami sudah senang kok. Lagipula kau bisa menggantikanku” ucap jinyoung hyung
“hyung kau tidak ikut?” tanya gongchan
“ani, aku ada urusan di rumah. Kalau begitu aku pulang dulu ya” jinyoung hyung pun naik motornya lalu pergi
“nah karena jinyoung hyung tidak ada jadi kau mau kan menggantikannya?” tawarku lagi
“em,,, tapi bagaimana dengan dongsaengku? Nanti ia harus makan malam sendiri” jawab eun ji ragu
“kalau begitu kita ajak saja dongsaengmu” ucap cnu hyung
“kau benar hyung, kalau begitu cepat kau telepon mira-ah agar ikut bersama kita” suruh sandeul
“em,,, ne” eun ji pun menelepon dongsaengnya “eh kita mau makan dimana?” tanya eun ji masih menelepon
“bagaimana kalau di restoran baru dekat dekat taman kota? Kudengar makanannya sangat enak” tawarku, yg lain mengangguk setuju
“baiklah kalau begitu kami tunggu di resto bari dekat taman kota ya mira-ah” ucap eun ji “sampai jumpa”
“kajja kita kesana” ucap gongchan
Kami pun naik mobil cnu hyung, resto itu sebenarnya dekat dengan studio latihan, hanya menempuh 10 menit menggunakan mobil. Kami pun sampai di resto itu, lalu memilih duduk di outdor dan memesan makan
Saat menunggu makanan datang, seorang yeoja berambut coklat mendekat “eonni,,,” sapa yeoja itu sambil melambai
“mira-ah” balas eun ji
“mianhamnida, tadi di tempat kerjaku sangat penuh jadi aku agak sibuk” sesal yeoja itu
“gwenchana, kami juga baru datang kok, oh ya kenalkan ini mira dongsaengku” ucap eun ji kepada kami
“song mira imnida” ia menunduk
“mira,,,” sapa gongchan
“eh? Gongchan?” balas mira
“kalian saling mengenal?” tanya eun ji
“ne nuna, mira ini kan bekerja di tempat favoritku” jawab gongchan “sini mira, duduk disebelahku”
“oh,,, ne” mira pun duudk disebelah gongchan lalu mengobrol dengannya
“em eun ji, apa kau juga bekerja?” tanyaku
“ani,,, aku tak bekerja tapi sebenarnya aku sangat ingin bekerja agar bisa mengurangi beban amma dan appa”
Aku mengangguk-angguk “kalau begitu aku bantu deh mencari pekerjaan untukmu, hehehe”
“jinjja? Kau mau membantuku?” tanyanya
“ne” aku melihat pelayan yg membawa pesanan kami medekat “nah ayo makan!!!” ucapku semangat

Keesokkan harinya,,,
Jinyoung hyung datang ke kelasku “hyung ada apa? Tumben kau ke kelasku?” tanyaku
“aku hanya ingin memberikan ini” ia memberiku senuah kertas
“apa ini?”
“ini adalah lagu ciptaanku”
“wmo?! Sudah selesai?!” jinyoung hyung hanya mengangguk “hyung kau dapat tangan dan otak darimana sampai bisa membuat lagu hanya dalam sehari?” tanyaku penasaran
Aku benar-benar kagum dengan jinyoung hyung, baru saja kemarin kami disruruh untuk membuat lagu. Eh besoknya sudah selesai “kau terlalu berlebihan baro, itu hanya lirik lagu saja. Kalau musik atau nadanya sih aku belum buat”
“tetap saja, walau baru lirik lagunya kau tetap hebat hyung,,, bolehkah aku meminjam tanganmu…?”
Aku memegang kedua tangan hyung “ba,,, baro, apa yg kau lakukan?!” tanya jinyoung hyung panik dengan perbuatanku
“hyung,,,” aku melepaskan tangan jinyoung hyung memegang wajahnya “hyung bolehkah aku meminjam otakmu?” pintaku dengan puppy eyes
BLETAK!!! Jinyoung hyung menjitakku “YA! Aku ini masih waras! Sudahlah,,, aku mau ke kelas” jinyoung hyung pun pergi tapi lalu ia melihat kearahku “cha baro! Jika kau seperti ini terus atau akan lebih parah lagi, lebih baik kau cepat-cepat cari pacar atau aku yg akan mencarikannya. Aku tak mau menjadi korban kasih sayangmu” Jinyoung hyung pung pergi
“hyung…! Jangan pergi….!” Ucapku dengan gaya slow motion dan berakting menangis
“baro kenapa kau menangis?” tanya eun ji menatapku bingung
“eh?! Eun ji?! Kenapa kau ke kelasku?”
“oh ini aku mau memberikan ini kepadamu, ini tanda terima kasih karena kamarin aku diperbolehkan kalian melihat kalian latihan, kemarin juga kalian mentraktirku dan mira kan” eun ji memberiku sebuah kotak bekal
“gomawo eun ji, kau baik deh,,, tapi sebenarnya kau tak perlu repot-repot memberiku bekal segala”
“aku tak repot kok, lagipula yg lainnya juga dikasih jadi kau tak perlu sungkan” ucap eun ji sambil tersenyum. Eun ji jangan banyak tersenyum, bisa-bisa aku meleleh karena senyumanmu itu eun ji,,, “oh ya tadi kenapa kau menangis?”
“oh itu,,,” aku pun menceritakan apa yg terjadi
“ahaha,,, pasntas saja jinyoung oppa tadi melarangku untuk dekat-dekat denganmu” eun ji masih tertawa
“oh jinjja? Tadi jinyoung hyung bilang begitu? Uh,,, padahal aku kan cuma bercanda, oh ya apa kau mau lihat lirik lagu buatan jinyoung hyung?” tawarku
“boleh” aku pun memberikan kertas yg tadi jinyoung hyung berikan. Eun ji membacanya dengan serius “romantis sekali kata-katanya” eun ji masih menatap kertas itu
“jinyong hyung benar-benar romantis dan jenius. Eun ji kau suka namja yg seperti apa? Yg romantis, cuek atau biasa saja?” tanyaku
“aku,,, aku cuma mau namja yg setia, itu saja” tatapan eun ji menjadi kosong “eh kenapa aku jadi seperti ini? Sudah ya baro aku ke kelas, sebentar lagi kan bel masuk”eun ji pun langsung pergi
Baro POV end

Eun Ji POV
Kenapa tadi baro bertanya seperti itu? Apa mungkin,,,, ah tidak mungkin! Kau jangan berpikit yg aneh-aneh eun ji! Aku masuk ke kelas dan duduk di bangkuku “eun ji,,,”ucap sandeul
“wae?” tanyaku
“ah,,, ani” sandeul pun memainkan ponselnya
Aku mengerutkan keningku, Ada apa dengannya? Batinku

Beberapa hari kemudian,,,,
Aku pulang terlambat karena harus piket dulu. Drrrt,,, drrrt,,, ada telepon dari orang yg tak dikenal? Siapa ya? “hallo?” sapaku
“eun jin kau dimana?” tanya orang itu
Ini kan suara baro! “aku,,, aku di sekolah, sekarang mau pulang” jawabku
“eun ji cepatlah kau ke kafe dekat latihan studio latihan B1A4, ada sesuatu yg ingin kukatakan” suruh  baro
“wmo?---“
“sudahlah kau kesini saja” baro pun menutup teleponnya
Dia kenapa sih? Lebih baik aku kesana saja

Di kafe,,,,
Aku masuk ke dalam kafe, disana sudah ada baro yg sedang berbicara dengan seorang ahjusi “anyeong” sapaku
“oh eun ji sini duduk” suruh baro, akupun duduk di sebelah baro
“ada apa ya?” tanyaku penasaran
“eun jin kenalkan dia tuan yang, manajer dari kafe ini” ucap baro memperkenalkan
“oh,,, em, song eun  ji imnida” sapaku
“oh jadi kau yg namanya eun ji, oh eun ji apakah hari senin, rabu dan kamis kau ada acara atau ekskul?” tanya tuan yang
“ani, memangnya ada apa?” tanyaku
“kau mau tidak bekerja disini?” tawar tuan yang
“eh,,, maksudnya apa ini?” tanyaku masih tak mengerti
“aku kan sudah bilang kalau aku akan membantumu mencari pekerjaan, kebetulan aku mengenal tuan yang dan dia pun bilang kalau di kafe ini sedang membutuhan pegawai baru” jawab baro
“baro kau,,,,” ucapku terbata-bata
“jadi bagaimana? Kau mau menerima pekerjaannya?” tanya baro
“ne, aku menerimanya” jawabku
“baiklah kalau begitu kau bisa bekerja mulai besok, saya permisi ya,,,” tuan yang pun langsung meninggalkan kami
“baro terima kasih ya, aku tak tahu harus membalasnya bagaimana”
“em,,, eun ji,,, apa kau tahu cinta pada pandangan pertama?” tanya baro sambil memgang kedua tanganku
Aku tersentak dengan pertanyaannya “eh… baro… kau…”
“aku jatuh cinta padamu eun ji, sejak pertama kita bertemu aku selalu berpikir kalau kau adalah orang yg tepat. Jadi eun ji,,, mau kah kau menjadi yeojachinguku?” tanya baro
Eh?! Baro tadi,,, apa dia,,, “em,,, baro” aku diam sebentar “baro,,, apa kau sudah mendengar tentang---“
“aku sudah dengar semuanya dari sandeul,eun ji,,, walaupun baru beberapa hari kita berkenalan tapi aku akan mencoba untuk setia, aku tak akan meninggalkanmu hanya karena yeoja lain. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri agar aku tak melukaimu” ucap baro
Aku menunduk tak berani menatapnya “baro kau tak mengerti,,, aku,,, aku,,,” apa yg harus kukatakan?
“eun ji,,,” baro mengangkat wajahku ”kau jangan bingung seperti itu, katakan iya jika kau mau tapi jika kau tak mau menerimaku kau cukup mengatakan tidak. Aku tak kan memaksamu untuk menerimaku” ucap baro lembut
Ya tuhan,,, aku semakin bingung harus bagaimana, aku diam lalu menunduk lagi “maaf baro,,, aku tidak bisa menerimamu,,, tapi bukan berarti aku membencimu,,,” jawabku pelan lalu mencoba untuk melihat wajah baro
Baro tersenyum “aku tahu, tapi bisakah kita menjadi teman biasa lagi?” pinta baro
“ne, tentu saja” Aku membalas senyumannya, tuhan,,, kenapa aku sangat kejam? Aku melihat mata baro yg perih tapi ia bisa menahannya. Tanpa kusadari aku menangis
“eun ji kau kenapa?” tanya baro panik
“ani,,, aku,, aku hanya,,,” aku harus jawab apa? Jujur saja hatiku sangat sakit ketika aku melihat mata baro
“kau jangan merasa bersalah karena ini,,, aku benar-benar tidak apa-apa kok,,,” baro menghapus air mataku. Aku lega mendengar ucapan baro, tapi kenapa hatiku masih sakit? “kajja kita pulang, ini sudah sore” baro menarik tanganku dan mengantarku pulang

Keesokan harinya,,,
“eonni,,, kenapa kau murung teru sdari kemarin?” tanya mira
“ah,,, jinjja? Kenapa aku murung?” tanyaku bingung, aku benar-benar tidak mengerti dengan perasaanku sekarang
“apa ini karena baro oppa?” tanya mira
“eh?! Ke,,,  kenapa kau bertanya seperti itu?” tanyaku panik
“eonni,,, kau tahu tidak, kemarin saat baro oppa mengantarmu pulang aku melihat dia terus menatapmu, padahal kau sudah masuk ke dalam” jawab mira
“mira-ah,,, baro bilang kalau dia menyukaiku,,,”
“lalu? Eonni jawab apa?” tanya mira
“aku,,, aku menolaknya” tiba-tiba saja air mataku jatuh
“kenapa eonni menolaknya?”
“aku,,, aku takut,,, aku takut kalau---“
“kalau ia akan meninggalkanmu sama seperti namjachingumu yg dulu?” aku tak menjawab pertanyaan mira “kenapa eonni harus takut?”
“aku tak tahu,,,”
“eonni memang tak tahu karena belum mencobanya, temuilah dia eonni,,,” suruh mira
Aku memikirkan kata-kata mira “kau benar mira, aku harus menemuinya” aku pun pergi ke studio biasa mereka latihan, ini kan hari minggu pasti mereka sedang latihan untuk audisi
Drrrt,,, drrrt,,, “hallo” sapaku
“hallo eun ji, apa baro bersamamu?” tanya sandeul
“eh tidak, memangnya kenapa?”
“baro tak ada di rumahnya, di studio juga tak ada kupikir dia bersamamu”
“tidak kok, aku malah mau ke studio untuk bertemu dengan baro” ucapku
“ya sudah kau kesini saja, sampai jumpa” sandeul menutup teleponnya
Baro kau kemana?!!! Aku pun naik taksi

Di depan studio,,,
Aku turun dari taksi lalu melihat keatas studio “BARO!!!!” teriakku melihat baro sedang berdiri diatas gedung sambil memejamkan matanya
Aku langsung naik kea tap gedung dan melihat baro yg masih di tempat yg sama “baro kumohon jangan nekat, baro kumohon turunlah,,, aku,,, aku tak sanggup kalau kau kenapa-kenapa nantinya,,, aku,,, aku,,, aku juga menyukaimu baro,,,,” ucapku sambil menangis “kau tahu, saat kemarin aku menolakmu hatiku sangatlah sakit,,,”
Seseorang memelukku “lalu kenapa kau menolakku?” tanya orang itu
“baro!!!” aku membalas pelukannya
“ayo jawab pertanyaanku ya tadi” suruh baro setelah melepaskan pelukannya
“aku cuma takut kau meninggalkanku seperti namja yg lain”
“mana mungkin aku seperti itu, kau harus percaya padaku. Lagipula jika kau menolakku pun aku akan selalu setia menunggumu”
“lalu tadi kau sedang apa?” tanyaku mengingat kejadian yg tadi
“oh tadi, banyak orang yg bilang kalau kita memejamkan mata dan merenggangkan tangan sambil merasakan angin, Seperti itu lho adegan titanic kita akan merasa kalau kita sedang terbang. Aku coba saja dan ternyata benar, kau mau mencobanya?” tawar baro                      
Aku bengong dengan jawaban baro “jadi tadi kau bukan mau bunuh diri?!” tanyaku
“bukan, memangnya kau pikir aku akan bunuh diri tadi? Kalau aku bunuh diri nanti aku tak bisa bertemu dengamu lagi dong. Em eun ji,,,”
“hmm?”
“apa kata-katamu tadi itu benar?” tanya baro
Baro mendekatiku, aku menunduk lalu mengecup bibirnya “ne, butuh bukti apa lagi kalau aku bohong” jawabku sambil tersenyum
Baro membalas senyumanku lalu memelukku, mungkin aku masih takut karena namjachinguku yg dulu-dulu. Tapi aku bisa percaya sepenuhnya kepada baro

~~~end~~~

Itu dia ff bagian baro, maaf ya ceritanya kecepetan,,, selanjutnya ff bagian sandeul!!! Makasih udah baca J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar