Sabtu, 29 Desember 2012

my girl (baro edition)



My Girl (Baro edition)
Author : VERA.R.I
Genre : romance, life school, teen
Lengt : one shot
Rated : general
Main Cast : Baro B1A4
      Song Eun Ji
Cast :     All member B1A4
Song Mira
Ini yg ke-2 bagian baro,,, oke happy reading dan maaf kalau ada typo
***
Eun Ji POV
“maaf eun ji, lebih baik kita akhiri saja,,,” ucap seorang namja kepadaku
“apa? Tapi… kenapa oppa?” tanyaku
“aku,,, aku menyukai yeoja lain” ia pun meninggalkanku
Yeoja lain? Jadi selama ini untuk apa kita berhubungan?! Ternyata semua namja itu sama saja, mereka selalu menginginkan yg lebih. Aku benci mereka! “eonni,,,” teriak seseorang
Aku melihat kearahnya “mira-ah,,,”
“eonni kau kenapa?” tanya mira, dongsaengku cemas
“ani,,, aku hanya,, aku,,, tadi,,, tadi namjachinguku memutuskanku” jawabku
“jinjja? Omo,,, mian eonni,,, jeongmal mianhae” sesal mira
“gwenchana,,, aku baik-baik saja kok,,, kajja kita pulang” aku menarik tangan mira
Kami pun tiba di halte bus “eonni, benar kau tidak apa-apa?” tanya mira kembali
“ne,,, aku tidak apa-apa kok” bus kami pun datang “kajja kita naik”
Kami duduk duduk di kursi kedua dari belakang “kalau boleh tahu, kenapa namjachingumu memutuskanmu?”
Aku menatap wajah polos mira “ia lebih memilih yeoja lain daripada aku” jawabku “sudahlah aku tak mau membahasnya” aku pun menatap jendela
“mian eonni,,, aku tak bermaksud,,,”
“sudahlah mira-ah,,, aku taidak apa-apa kok” aku tersenyum pada mira, ia pun membalas senyumanku lalu menatap jendela lagi
Mira-ah,,, jujur saja, sebenarnya aku tidak baik-baik saja. sedih, marah, benci,,, semuanya kurasakan. Ini bukan yg pertama kali aku ditinggalkan oleh namjachinguku hanya karena ada yeoja lain yg lebih cantik, lebih manis, atau lebih sempurna daripada diriku. Kenapa setiap aku memiliki hubungan hubungan dengan seorang namja, mereka pasti meninggalkanku dengan alasan yg sama?
Kenapa? Kenapa harus aku? Aku tak sadar kalau air mataku sudah membanjiri pipiku. Cepat-cepat aku menghapusnya karena takut mira melihatku, untungnya dia sedang sibuk dengan ponselnya

Keesokan harinya,,,
Aku masuk ke kelas, disana sudah ada sandeul yg duduk disebelah bangkuku “pagi sandeul” sapaku
“pagi eun ji” balasnya sambil senyam-senyum
Aku tahu arti senyuman itu “jaerin lagi?” tebakku sambil menyiapkan bukuku
“hehehe,,, eun ji, tahu tidak? Tadi jaerin menyapaku lho,,,” jawabnya bahagia
Benarkan jaerin “oh ya? Lalu kau membalas menyapanya tidak?”
“tentu saja aku balas menyapanya. Tapi saking bahagianya aku jadi gugup,,,” ucap sandeul
Aku tersenyum dengan ucapan sandeul, sandeul memang menyukai jaerin sejak penerimaan siswa baru. Yah setidaknya didunia ini masih ada seorang namja yg setia “hhh,,,, jaerin itu sangat beruntung ya, ada orang yg sangat setia padanya. Tidak seperti aku,,,” eh?!! Pabo!!! Kenapa aku harus mengucapkan kata-kata itu
“apa maksudmu?” tanya sandeul
“eh…! Itu,,, tidak kok, aku hanya asal berbicara saja,,,” jawabku sambil menggaruk-garuk kepalaku yg tidak gatal
“eun jin,,, apa kau,,,” sandeul tak melanjutkan ucapannya
Aku menunduk “kami berpisah, dan alasannya sama” jawabku singkat
“eun jji,,,” sandeul memegang tangaku “maaf ya,,,”
Aku tersenyum sambiil menatap sandeul, sandeul pun membalas senyumanku “kau tahu sandeul, aku ingin sekali berada diposisi jaerin. Ada seorang namja yg benar-benar setia menunggunya. Jaerin benar-benar beruntung” aku tak kuat lagi menahan iar mataku
“eun ji kau tak boleh seperti itu, aku yakin suatu saat kau akan menemukan orang yg setia kepadamu” hibur sandeul sambil menghapus air mataku
“tapi kapan sandeul? Kapan aku bisa mendapatkan namja seperti itu?”
“kau akan mendapatkannya bila waktunya sudah tepat” sandeul memberiku sapu tangan
“gomawo sandeul, kau selalu ada disaat aku sedih” aku menerima sapu tangan sandeul dan menghapus air mataku
“ne kita kan sahabat, oh iya bagaimana kalau minggu besok kau ikut denganku?” tawar sandeul
“kemana?”
“ke studio tempat latihan B1A4”
“B1A4?” aku mengerutkan keningku
“itu adalah nama dari grup kami, jadi kau mau ikut kan?” pinta sandeul sambil memelas
Bagaimana ya? Aku tak tega untuk menolak permintaan sandeul. Lagipula aku kan sudah tak punya namjachingu lagi, itu artinya kau bebas dong,,, ternyata single itu enak juga,,, “ne, aku ikut” jawabku singkat
“ah,,, jinjja? Kalau begitu aku harus bilang pada jinyoung hyung” sandeul pun pergi
B1A4? Unik sekali namanya
Eun Ji POV end

Baro POV
Hari minggu,,,
Aku sampai duluan di sepan studio. Yg lain pada kemana sih? Ini kan hampir jam 8 “baro!!!” teriak seseorang
“sandeul!!!” balasku, kulihat sandeul berjalan memdekatiku bersama,,, seorang yeoja?! Apa mataku tidak salah lihat? Sandeul  bersama seorang yeoja? Dan yeoja itu bukan jaerin. Bukankah sandeul menyukai jaerin?
“ya!!! Baro-si kenapa kau malah melamun?” tanya sandeul sudah di hadapanku
“a,,, ani,, aku hanya,,,” aku menatap yeoja itu
Sandeul mengerti apa yg kumaksud “oh ya, baro kenalkan ini sahabatku eun ji. Eun ji ini baro, rapper dari B1A4” ucap sandeul memperkenalkan
“song eun ji imnida” ia membungkuk
“cha sun woo imnida, kau bisa memanggilku baro atau hambaro” aku pun balas membungkuk
“atau si tupai, tapi aku sih biasanya memanggil dia hamtaro karena kedua giginya mirip hamster” celetuk sandeul
“YA!! Dasar bebek menyebalkan! Eh,,, eun ji kau panggil aku baro saja ya, jangan memanggilku yg aneh-aneh saperti bebek ini” pintaku
“bebek? Ahaha,,,” eun ji tertawa karena tingkah kami berdua. Omo,,, senyumnya manis sekali, ternyata bila ia tersenyum lesung pipinya langsung kelihatan
“iya sandeul itu selalu dipanggil bebek oleh kami karena ia sangat cerewet” tambahku
“hahaha,,, kalian berdua itu lucu ya”  eun ji masih tertawa
Kulihat sandeul tersenyum lega kepada eun ji “sudahlah, kajja kita masuk sambil menunggu yg lain”
Kami pun ke ruang latihan, aku duduk disebelah eun ji dan bercarita tentang B1A4. Sesekali ia tertawa mendengar ceritaku, aku benar-benar senang melihat tawa eun ji. Oh eun ji,,, tawamu tiada duanya
Akhirnya jinyoung hyung, cnu hyung dan gongchan pun datang, ternyata mereka sudah lebih mengenal eun ji daripada aku “baro aku ingin berbicara sebentar denganmu” bisik sandeul lalu keluar ruang latihan
“ada apa?”
“bisakah untuk beberapa hari ini kau menghibur eun ji?” pinta sandeul
“mwo? Menghibur? Kenapa ia harus dihibur?” tanyaku tak mengerti
“sebenarnya eun ji baru saja putus dengan namjachingunya, mereka putus karena namja itu lebih suka pada yeoja lain” jelas sandeul
Oh eun ji,,, kasihan sekali dirimu, tapi namja yg itu benar-benar pabo! Eun ji kan sudah cantik, bahkan sangat cantik bila ia tersenyum. Kenapa  memilih yeoja lain? Huu,,, namja pabo!
“tapi saat melihat eun ji bisa tertawa puas bersamamu aku jadi yakin untuk mengenalkannya padamu. Jadi baro, aku minta padamu agar kau selalu membuat eun ji senang ya. Bagiku eun ji sangatlah penting” pinta sandeul kembali
“ne, akan kuhibur dia” jawabku mantap, menurutku tak ada ruginya bila aku menghibur eun ji, malah sekarang aku kan bisa bersama eun ji terus
“jinjja? Kalau begitu gomawo baro,,, kau tupai terbaik di dunia”
“ne bebek… kajja kita siap-siap latihan” kami pun masuk ke ruang latihan

Malam harinya,,,
Akhirnya kami selesai latihan, hhh… capek juga “nah sekarang bagaimana kalau kita makan malam bersama?” tawar sandeul
“ne,,, kau benar lee sandeul, kita makan banyak malam ini” ucapku setuju “eun ji kau juga ikut ya?”
“eh,,, aku? Tapi aku kan tidak melakukan apa-apa. Aku pulang saja”
“kau jangan begitu, sudah menunggu kami latihan saja kami sudah senang kok. Lagipula kau bisa menggantikanku” ucap jinyoung hyung
“hyung kau tidak ikut?” tanya gongchan
“ani, aku ada urusan di rumah. Kalau begitu aku pulang dulu ya” jinyoung hyung pun naik motornya lalu pergi
“nah karena jinyoung hyung tidak ada jadi kau mau kan menggantikannya?” tawarku lagi
“em,,, tapi bagaimana dengan dongsaengku? Nanti ia harus makan malam sendiri” jawab eun ji ragu
“kalau begitu kita ajak saja dongsaengmu” ucap cnu hyung
“kau benar hyung, kalau begitu cepat kau telepon mira-ah agar ikut bersama kita” suruh sandeul
“em,,, ne” eun ji pun menelepon dongsaengnya “eh kita mau makan dimana?” tanya eun ji masih menelepon
“bagaimana kalau di restoran baru dekat dekat taman kota? Kudengar makanannya sangat enak” tawarku, yg lain mengangguk setuju
“baiklah kalau begitu kami tunggu di resto bari dekat taman kota ya mira-ah” ucap eun ji “sampai jumpa”
“kajja kita kesana” ucap gongchan
Kami pun naik mobil cnu hyung, resto itu sebenarnya dekat dengan studio latihan, hanya menempuh 10 menit menggunakan mobil. Kami pun sampai di resto itu, lalu memilih duduk di outdor dan memesan makan
Saat menunggu makanan datang, seorang yeoja berambut coklat mendekat “eonni,,,” sapa yeoja itu sambil melambai
“mira-ah” balas eun ji
“mianhamnida, tadi di tempat kerjaku sangat penuh jadi aku agak sibuk” sesal yeoja itu
“gwenchana, kami juga baru datang kok, oh ya kenalkan ini mira dongsaengku” ucap eun ji kepada kami
“song mira imnida” ia menunduk
“mira,,,” sapa gongchan
“eh? Gongchan?” balas mira
“kalian saling mengenal?” tanya eun ji
“ne nuna, mira ini kan bekerja di tempat favoritku” jawab gongchan “sini mira, duduk disebelahku”
“oh,,, ne” mira pun duudk disebelah gongchan lalu mengobrol dengannya
“em eun ji, apa kau juga bekerja?” tanyaku
“ani,,, aku tak bekerja tapi sebenarnya aku sangat ingin bekerja agar bisa mengurangi beban amma dan appa”
Aku mengangguk-angguk “kalau begitu aku bantu deh mencari pekerjaan untukmu, hehehe”
“jinjja? Kau mau membantuku?” tanyanya
“ne” aku melihat pelayan yg membawa pesanan kami medekat “nah ayo makan!!!” ucapku semangat

Keesokkan harinya,,,
Jinyoung hyung datang ke kelasku “hyung ada apa? Tumben kau ke kelasku?” tanyaku
“aku hanya ingin memberikan ini” ia memberiku senuah kertas
“apa ini?”
“ini adalah lagu ciptaanku”
“wmo?! Sudah selesai?!” jinyoung hyung hanya mengangguk “hyung kau dapat tangan dan otak darimana sampai bisa membuat lagu hanya dalam sehari?” tanyaku penasaran
Aku benar-benar kagum dengan jinyoung hyung, baru saja kemarin kami disruruh untuk membuat lagu. Eh besoknya sudah selesai “kau terlalu berlebihan baro, itu hanya lirik lagu saja. Kalau musik atau nadanya sih aku belum buat”
“tetap saja, walau baru lirik lagunya kau tetap hebat hyung,,, bolehkah aku meminjam tanganmu…?”
Aku memegang kedua tangan hyung “ba,,, baro, apa yg kau lakukan?!” tanya jinyoung hyung panik dengan perbuatanku
“hyung,,,” aku melepaskan tangan jinyoung hyung memegang wajahnya “hyung bolehkah aku meminjam otakmu?” pintaku dengan puppy eyes
BLETAK!!! Jinyoung hyung menjitakku “YA! Aku ini masih waras! Sudahlah,,, aku mau ke kelas” jinyoung hyung pun pergi tapi lalu ia melihat kearahku “cha baro! Jika kau seperti ini terus atau akan lebih parah lagi, lebih baik kau cepat-cepat cari pacar atau aku yg akan mencarikannya. Aku tak mau menjadi korban kasih sayangmu” Jinyoung hyung pung pergi
“hyung…! Jangan pergi….!” Ucapku dengan gaya slow motion dan berakting menangis
“baro kenapa kau menangis?” tanya eun ji menatapku bingung
“eh?! Eun ji?! Kenapa kau ke kelasku?”
“oh ini aku mau memberikan ini kepadamu, ini tanda terima kasih karena kamarin aku diperbolehkan kalian melihat kalian latihan, kemarin juga kalian mentraktirku dan mira kan” eun ji memberiku sebuah kotak bekal
“gomawo eun ji, kau baik deh,,, tapi sebenarnya kau tak perlu repot-repot memberiku bekal segala”
“aku tak repot kok, lagipula yg lainnya juga dikasih jadi kau tak perlu sungkan” ucap eun ji sambil tersenyum. Eun ji jangan banyak tersenyum, bisa-bisa aku meleleh karena senyumanmu itu eun ji,,, “oh ya tadi kenapa kau menangis?”
“oh itu,,,” aku pun menceritakan apa yg terjadi
“ahaha,,, pasntas saja jinyoung oppa tadi melarangku untuk dekat-dekat denganmu” eun ji masih tertawa
“oh jinjja? Tadi jinyoung hyung bilang begitu? Uh,,, padahal aku kan cuma bercanda, oh ya apa kau mau lihat lirik lagu buatan jinyoung hyung?” tawarku
“boleh” aku pun memberikan kertas yg tadi jinyoung hyung berikan. Eun ji membacanya dengan serius “romantis sekali kata-katanya” eun ji masih menatap kertas itu
“jinyong hyung benar-benar romantis dan jenius. Eun ji kau suka namja yg seperti apa? Yg romantis, cuek atau biasa saja?” tanyaku
“aku,,, aku cuma mau namja yg setia, itu saja” tatapan eun ji menjadi kosong “eh kenapa aku jadi seperti ini? Sudah ya baro aku ke kelas, sebentar lagi kan bel masuk”eun ji pun langsung pergi
Baro POV end

Eun Ji POV
Kenapa tadi baro bertanya seperti itu? Apa mungkin,,,, ah tidak mungkin! Kau jangan berpikit yg aneh-aneh eun ji! Aku masuk ke kelas dan duduk di bangkuku “eun ji,,,”ucap sandeul
“wae?” tanyaku
“ah,,, ani” sandeul pun memainkan ponselnya
Aku mengerutkan keningku, Ada apa dengannya? Batinku

Beberapa hari kemudian,,,,
Aku pulang terlambat karena harus piket dulu. Drrrt,,, drrrt,,, ada telepon dari orang yg tak dikenal? Siapa ya? “hallo?” sapaku
“eun jin kau dimana?” tanya orang itu
Ini kan suara baro! “aku,,, aku di sekolah, sekarang mau pulang” jawabku
“eun ji cepatlah kau ke kafe dekat latihan studio latihan B1A4, ada sesuatu yg ingin kukatakan” suruh  baro
“wmo?---“
“sudahlah kau kesini saja” baro pun menutup teleponnya
Dia kenapa sih? Lebih baik aku kesana saja

Di kafe,,,,
Aku masuk ke dalam kafe, disana sudah ada baro yg sedang berbicara dengan seorang ahjusi “anyeong” sapaku
“oh eun ji sini duduk” suruh baro, akupun duduk di sebelah baro
“ada apa ya?” tanyaku penasaran
“eun jin kenalkan dia tuan yang, manajer dari kafe ini” ucap baro memperkenalkan
“oh,,, em, song eun  ji imnida” sapaku
“oh jadi kau yg namanya eun ji, oh eun ji apakah hari senin, rabu dan kamis kau ada acara atau ekskul?” tanya tuan yang
“ani, memangnya ada apa?” tanyaku
“kau mau tidak bekerja disini?” tawar tuan yang
“eh,,, maksudnya apa ini?” tanyaku masih tak mengerti
“aku kan sudah bilang kalau aku akan membantumu mencari pekerjaan, kebetulan aku mengenal tuan yang dan dia pun bilang kalau di kafe ini sedang membutuhan pegawai baru” jawab baro
“baro kau,,,,” ucapku terbata-bata
“jadi bagaimana? Kau mau menerima pekerjaannya?” tanya baro
“ne, aku menerimanya” jawabku
“baiklah kalau begitu kau bisa bekerja mulai besok, saya permisi ya,,,” tuan yang pun langsung meninggalkan kami
“baro terima kasih ya, aku tak tahu harus membalasnya bagaimana”
“em,,, eun ji,,, apa kau tahu cinta pada pandangan pertama?” tanya baro sambil memgang kedua tanganku
Aku tersentak dengan pertanyaannya “eh… baro… kau…”
“aku jatuh cinta padamu eun ji, sejak pertama kita bertemu aku selalu berpikir kalau kau adalah orang yg tepat. Jadi eun ji,,, mau kah kau menjadi yeojachinguku?” tanya baro
Eh?! Baro tadi,,, apa dia,,, “em,,, baro” aku diam sebentar “baro,,, apa kau sudah mendengar tentang---“
“aku sudah dengar semuanya dari sandeul,eun ji,,, walaupun baru beberapa hari kita berkenalan tapi aku akan mencoba untuk setia, aku tak akan meninggalkanmu hanya karena yeoja lain. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri agar aku tak melukaimu” ucap baro
Aku menunduk tak berani menatapnya “baro kau tak mengerti,,, aku,,, aku,,,” apa yg harus kukatakan?
“eun ji,,,” baro mengangkat wajahku ”kau jangan bingung seperti itu, katakan iya jika kau mau tapi jika kau tak mau menerimaku kau cukup mengatakan tidak. Aku tak kan memaksamu untuk menerimaku” ucap baro lembut
Ya tuhan,,, aku semakin bingung harus bagaimana, aku diam lalu menunduk lagi “maaf baro,,, aku tidak bisa menerimamu,,, tapi bukan berarti aku membencimu,,,” jawabku pelan lalu mencoba untuk melihat wajah baro
Baro tersenyum “aku tahu, tapi bisakah kita menjadi teman biasa lagi?” pinta baro
“ne, tentu saja” Aku membalas senyumannya, tuhan,,, kenapa aku sangat kejam? Aku melihat mata baro yg perih tapi ia bisa menahannya. Tanpa kusadari aku menangis
“eun ji kau kenapa?” tanya baro panik
“ani,,, aku,, aku hanya,,,” aku harus jawab apa? Jujur saja hatiku sangat sakit ketika aku melihat mata baro
“kau jangan merasa bersalah karena ini,,, aku benar-benar tidak apa-apa kok,,,” baro menghapus air mataku. Aku lega mendengar ucapan baro, tapi kenapa hatiku masih sakit? “kajja kita pulang, ini sudah sore” baro menarik tanganku dan mengantarku pulang

Keesokan harinya,,,
“eonni,,, kenapa kau murung teru sdari kemarin?” tanya mira
“ah,,, jinjja? Kenapa aku murung?” tanyaku bingung, aku benar-benar tidak mengerti dengan perasaanku sekarang
“apa ini karena baro oppa?” tanya mira
“eh?! Ke,,,  kenapa kau bertanya seperti itu?” tanyaku panik
“eonni,,, kau tahu tidak, kemarin saat baro oppa mengantarmu pulang aku melihat dia terus menatapmu, padahal kau sudah masuk ke dalam” jawab mira
“mira-ah,,, baro bilang kalau dia menyukaiku,,,”
“lalu? Eonni jawab apa?” tanya mira
“aku,,, aku menolaknya” tiba-tiba saja air mataku jatuh
“kenapa eonni menolaknya?”
“aku,,, aku takut,,, aku takut kalau---“
“kalau ia akan meninggalkanmu sama seperti namjachingumu yg dulu?” aku tak menjawab pertanyaan mira “kenapa eonni harus takut?”
“aku tak tahu,,,”
“eonni memang tak tahu karena belum mencobanya, temuilah dia eonni,,,” suruh mira
Aku memikirkan kata-kata mira “kau benar mira, aku harus menemuinya” aku pun pergi ke studio biasa mereka latihan, ini kan hari minggu pasti mereka sedang latihan untuk audisi
Drrrt,,, drrrt,,, “hallo” sapaku
“hallo eun ji, apa baro bersamamu?” tanya sandeul
“eh tidak, memangnya kenapa?”
“baro tak ada di rumahnya, di studio juga tak ada kupikir dia bersamamu”
“tidak kok, aku malah mau ke studio untuk bertemu dengan baro” ucapku
“ya sudah kau kesini saja, sampai jumpa” sandeul menutup teleponnya
Baro kau kemana?!!! Aku pun naik taksi

Di depan studio,,,
Aku turun dari taksi lalu melihat keatas studio “BARO!!!!” teriakku melihat baro sedang berdiri diatas gedung sambil memejamkan matanya
Aku langsung naik kea tap gedung dan melihat baro yg masih di tempat yg sama “baro kumohon jangan nekat, baro kumohon turunlah,,, aku,,, aku tak sanggup kalau kau kenapa-kenapa nantinya,,, aku,,, aku,,, aku juga menyukaimu baro,,,,” ucapku sambil menangis “kau tahu, saat kemarin aku menolakmu hatiku sangatlah sakit,,,”
Seseorang memelukku “lalu kenapa kau menolakku?” tanya orang itu
“baro!!!” aku membalas pelukannya
“ayo jawab pertanyaanku ya tadi” suruh baro setelah melepaskan pelukannya
“aku cuma takut kau meninggalkanku seperti namja yg lain”
“mana mungkin aku seperti itu, kau harus percaya padaku. Lagipula jika kau menolakku pun aku akan selalu setia menunggumu”
“lalu tadi kau sedang apa?” tanyaku mengingat kejadian yg tadi
“oh tadi, banyak orang yg bilang kalau kita memejamkan mata dan merenggangkan tangan sambil merasakan angin, Seperti itu lho adegan titanic kita akan merasa kalau kita sedang terbang. Aku coba saja dan ternyata benar, kau mau mencobanya?” tawar baro                      
Aku bengong dengan jawaban baro “jadi tadi kau bukan mau bunuh diri?!” tanyaku
“bukan, memangnya kau pikir aku akan bunuh diri tadi? Kalau aku bunuh diri nanti aku tak bisa bertemu dengamu lagi dong. Em eun ji,,,”
“hmm?”
“apa kata-katamu tadi itu benar?” tanya baro
Baro mendekatiku, aku menunduk lalu mengecup bibirnya “ne, butuh bukti apa lagi kalau aku bohong” jawabku sambil tersenyum
Baro membalas senyumanku lalu memelukku, mungkin aku masih takut karena namjachinguku yg dulu-dulu. Tapi aku bisa percaya sepenuhnya kepada baro

~~~end~~~

Itu dia ff bagian baro, maaf ya ceritanya kecepetan,,, selanjutnya ff bagian sandeul!!! Makasih udah baca J

my girl (jinyoung edition)



My girl (jinyoung edition)
Author : VERA.R.I
Genre : romance, life school, teen
Lengt : one shot
Rated : general
Cast :    All member B1A4
Park Min Ah
Lee Shan Ni

Jinyoung POV
Brukk! Aku menabrak seorang yeoja “mian,,,” sesalku
Aku membantunya bangun, ia terlihat sangat kesal “huu,,,, mian! Mian! Kau pikir dengan meminta maaf akan mengembalikan semuanya?!” teriak yeoja itu
Apa masalahnya? Kenapa ia marah-marah seperti itu? Aku melihat ke bawah, ternyata bekalnya jatuh “ah,,, aku benar-benar minta maaf, aku akan menggantinya,,,” sesalku kembali
“ah!,,,, tidak usah!! Sudah cukup kau membuat masalahnya! Lebih baik kau pergi saja!”
Apa sih? Aku kan cuma mau membantunya, kenapa dia malah marah-marah? Lagipula aku kan sudah minta maaf “ya sudah kalau kau tak mau kubantu” balasku lalu meninggalkannya
Menyebalkan sekali yeoja itu, dia pikir dia siapa? “hyung!!!” panggil seseorang
Kulihat siapa yg memanggil, sandeul.Ia mendekat ke arahku “eh,, sandeul, kau mau kemana? Rapih sekali?” tanyaku saat melihat penampilan sandeul
“hehehe,,, tentu saja mau sekolah hyung,,,” jawabnya cengengesan
“memangnya ada acara apa disekolah sampai kau dandan sarapih ini?”
“hyung ini,,, aku kan memang selalu rapih dari dulu hyung,,,” ucapnya bangga
“hah,,, biasanya juga nggak suka mandi kalau bangun kesiangan”
“sttts,,, itu aib hyung, nanti kalau misalkan ada yg dengar bagaimana? Okedeh aku kasih tahu,,, begini hyung, nanti kan ada kelas musik. Nah, itu artinya kelasku akan disatukan dengan kelas jaerin. Hyung tahu kan aku menyukainya dari dulu, makannya kalau aku berpakaian rapi dia juga pasti akan menyukaiku” jelas sandeul
Hah,,, jaerin lagi, jaerin lagi,,, kenapa otak sandeul hanya dipenuhi oleh jaerin? “hah,,, sandeul” aku menepuk bahu sandeul “semoga kau beruntung” ucapku lalu meninggalkan sandeul
“hyung! Terima kasih doanya! Aku akan melakukan yg terbaik! Aku tak kan mengecewakanmu!” teriak sandeul
Hah,, bikin malu saja! Lama-lama kusumbat juga mulutmu dengan sedal! Aku pun mempercepat jalanku hingga akhirnya masukk ke kelas dan duduk disebelah CNU “kau kenapa?” Tanya cnu
“tidak, tidak apa-apa. Sudahlah, aku tak mau membahasnya” jawabku malas

Tet,,, bel masuk,,,,
Semua siswa sudah siap dibangkunnya saat pak kim datang ke kelas dengan seorang,,, yeoja yg tadi?! “anak-anak kita kedatangan murid baru, nah perkenalkan dirimu,,,” ucap pak kim
“park min ah imnida, saya pindahan dari jepang. Mohon bantuannya” ia menunduk
“baiklah min ah, kau bisa duduk disebelah,,, lee shan ni”ucap pak kim sambil menunjuk shan ni. Yeoja itu pun langsung ke bangku shan ni
Ternyata benar itu si yeoja galak yg tadi, aku terus menatap yeoja itu, tanpa sengaja yeoja itu pun melihatku, kami saling menatap. Ia menatapku sebal lalu memalingkan wajahnya. Apa-apaan itu?! “jinyoung kenapa kau menatap anak baru itu terus? Kau menyukainya?” Tanya cnu sambil memperhatikanku
“eh,,, tidak, kenapa aku harus menyukai yeoja galak seperti dia” jawabku
“yeoja galak? Kau mengenalnya?”
“ne, baru saja. Sudahlah jangan bahas lagi” aku pun langsung buka buku pelajaran

Di kantin…
“hyung kudengar dikelasmu ada murid baru?” Tanya baro sambil melahap rotinya
“em,,, begitulah” jawabku malas
“hyung kau kenapa? Sedang ada masalah? Butuh teman curhat?” tawar gongchan
“tidak terima kasih channie” tolakku halus “oh ya bagaimana? Kalian bisa tidak besok latihan?”
“kami sih bisa-bisa saja, lagipula besok kan hari minggu” jawab baro
“baiklah kalau begitu besok kita kumpul di studio jam 8 ya. Jangan lupa bilang pada sandeul ya, Aku pulang dulu” aku pun mengambil helm dan kunci motor
“hyung tumben langsung pulang?” Tanya gongchan heran
“ah,,, aku sekarang sedang malas kemana-mana, kalau begitu sampai jumpa besok” aku pun langsung ke parkiran dan mengendarain motor ninjaku

Di rumah,,,
“aku pulang,,,” ucapku masuk ke ruang tamu
“kenalkan ini putra kami yg tadi kami ceritakan” ucap amma pada tamunya
“jung jinyoung imnida,,,” aku membungkuk
“jadi ini yg namanya jinyoung, kau sangat mirip dengan appa-mu saat muda ya,,,”ucap seorang ahjusi
“jinyoung kenalkan, meraka adalah tuan dan nyonya park. Mereka adalah teman SMA amma dan appa” jelas appa
“oh begitu,,, senang bertemu dengan kalian,,,” aku membungkuk lagi
“kami juga senang bertemu denganmu”
“jinyoung lebih baik kau mandi karena kami semua akan makan malam bersama, kau juga harus ikut” ucap amma
“ne,,,” aku pun langsung ke kamar lalu mandi setelah selesai pakai baju dan ke ruang tamu lagi
“jinyoung kau ke restoran favorit kita bersama anaknya pak park ya, dia sedang di toilet sekarang. ini kunci mobilnya” appa memberiku kunci mobil
“ne,,,” aku menerimanya, mereka pun berangkat duluan
“annyeong,,,” sapa seorang yeoja
Aku membalikan tubuhku ke arahnya, kami berdua sama-sama terkejut “YA!!! APA YG KAU LAKUKAN DISINI?!!” ucapku bebarengan dengan si yeoja galak
“ini kan rumahku” jawabku
“oh jadi kau adalah anak dari tuan dan nyonya jung?” tanyanya sambil menyilangkan tangannya
“oh jadi kau adalah anak dari tuan dan nyonya park?” balasku tak mau kalah
“sudahlah! Cepat antarkan aku kerestoran itu!” suruh si yeoja galak itu
“kau pikir aku itu supirmu?”
“ya,,, mukamu kan cocoknya jadi supir, kalau nggak sih,,, jadi tukang kebun!” ucapnya lalu keluar meninggalkanku
“YA!!! Dasar yeoja aneh!!!” aku pun keluar lalu masuk ke mobil, di mobil sudah ada yeoja itu yg duduk disebelahku “kalau misalkan kau bukan anak dari teman appa-ku, aku tak pernah sudi mau mengantarmu”
“sudahlah! Kau tak mau lama-lama bersamamu! Cepat jalan saja!” balasnya
ihs,,, kenapa sih harus ada yeoja yg menyebalkan ini?!

Di retoran,,,
Aku duduk di depan di yeoja itu, ya mau gimana lagi,,, amma dan appa yg menyuruhku duduk disana
Kami pun akhirnya selesai makan “min ah, ada yg ingin amma dan appa bicarakan padamu” ucap amma min ah
“wae amma?” Tanya min ah
“amma dan appa akan pergi ke paris selama satu tahun”
“mwo?! Tapi kenapa mendadak begini? Kita baru saja beberapa hari di korea harus pindah lagi”
“ya,, mau bagaimana lagi, bos appa yg menyuruh appa untuk bekerja di paris. Tapi kalau kau sih tetap disini dan dititipkan di rumah kaluarga jung” jawab appa min ah
Aku terkejut dengan jawaban tuan park, itu artinya si yeoja galak akan tinggal di rumahku?!
“mwo?! Kenapa kenapa harus di titipkan? Aku kan bisa tinggal dirumah sendirian”
“amma khawatir, apa lagi kau kan masih belum bisa mandiri. Masak telur saja gosong, bagaimana amma bisa tenang di paris nanti”
“Phht…” hampir saja tawaku pecah karena mendengar bahwa si yeoja galak itu ternyata tidak bisa memasak. Sekarang ia menatapku sinis, tapi aku balas menatapnya dengan tatapan senang
“em,,, baiklah kalau begitu, aku mau dititipkan” jawab si yeoja galak itu
“bagus kalau begitu, nah kalian para anak boleh langsung pulang duluan atau ya,,, mau kemana dulu gitu. Kami para orang tua akan karokean dulu” ucap amma min ah “ayo,,,”
Mereka pun akhirnya pergi, “kajja kita pulang” ucapku
Ia tak menjawab lalu pergi mendahuluiku, ada apa dengannya? Masih malu karena dipermalukan oleh ammanya?Batinku
Jinyoung POV end

Min ah POV
Kenapa sih aku harus satu rumah dengan si menyebalkan itu? Kenapa aku gak dibawa ke paris juga coba? Kan enak kalau di paris, banyak bulenya terus disana juga kan aku bisa ke menara Eiffel dan belanja di kota mode itu. Ahhhh,,,, kenapa aku gak diajak sih??,,,, “kau kenapa? Masih malu karena yg tadi?” Tanya si menyebalkan
Aku menatapnya sinis, “bukan urusanmu!” jawabku singkat lalu memalingkan wajahku ke kaca mobil. Kalau disini sih aku harus berhadapan dengan si menyebalkan terus, apa lagi sekarang kai satu rumah,,,
Akhirnya kami pun sampai, aku langsung ke kamar yg tadi amma jinyoung kasih tau dan tidur disana,,,

Keesokan harinya,,,
“em,,, udah pagi ya?” aku mengucek-ngucek mataku dan langsung ke kamar mandi. Setalah selesai mandi aku pun langsung ke ruang makan, disana sudah ada ahjuma yg sedang siap-siap untuk sarapan
“kau sudah bangun min ah?” Tanya ahjuma lembut
“ne,,, apa amma dan appa sudah check in?” Tanyaku sambil menyelaikan rotiku
“ne,,, meraka sudah berangkat tadi jam 3. Sebenarnya kami ingin membangunkanmu tapi kau tidur nyenyak sekali, jadi kami tak tega untuk membangunkanmu”
Aduhh,,, nyonya jung itu sangat baik sekali, cantik lagi. Tidak seperti anaknya yg menyebalkan dan selalu membuat masalah untukku itu “ahjuma, jinyoung mana?” tanyaku melihat tidak ada batang hidungnya disini
“aku disini, wae? Kau rindu padaku?” tanya seseorang dari belakang, itu kan suara si menyebalkan!
“mana mungkin aku merindukan namja sepertimu!” jawabku kesal
“hhh,,, terserahlah” ia pun duduk di depanku dan mengambil roti
“kalian sepertinya sudah akrab ya?” tanya ahjuma
“kami tidak akrab kok” jawabku dan jinyoung bebarengan
Ahjuma hanya tersenyum melihat sikap kami “jinyoung, setelah ini kau mau kemana?” tanya ahjuma
“aku mau ke studio amma, kami harus latihan”
“kalau min ah mau kemana?” tanya ahjuma padaku
“oh kalau aku mau jalan-jalan dengan shan ni keliling seoul ahjuma”
“ya sudah kalau begitu kalian berdua habiskan makannya, oh ya jinyoung appa bilang besok amma harus ikut dia ke pulau jeju?” tanya ahjuma
“Untuk apa amma dan appa ke pulau jeju?” tanya jinyoung
“begini, ternyata perusahaan appa yg di pulau jeju mendapat masalah. Makannya appa harus ke sana untuk mengatasinya. Kalian tidak apa-apa kan berdua disini untuk beberapa bulan?” jelas amma
“mwo?! Beberapa bulan?!” tanyaku dan jinyoung bebarengan. Kenapa harus bersama si namja menyebalkan itu sih?!
“ne, karena masalahnya benar-benar serius. Jadi ya,,, mau gimana lagi” jawab amma jinyoung enteng
“hhh,,, terserahlah. Kalau begitu amma aku berangkat sekarang ya” jinyoung pun meninggalkan kami
Aku masih bengong memikirkan hal ini, kenapa?Kenapa harus si namja menyebalkan itu? “min ah, jangan seperti itu. Ahjuma yakin kok jinyoung akan menjagamu dengan baik” ucap ahjuma
“ahjuma, jinyoung itu orangnya seperti apa sih?” tanyaku sambil melahap rotiku yg kedua
“jinyoung…? Dia tampan “ jawab ahjuma
“tampan?! Menurutku dia menyebalkan…” ucapku cemberut
Ahjuma tersenyum, “memang sikapnya kepada orang baru itu selalu menyebalkan tetapi dia sebenarnya baik kok, dia juga orang yg bertanggung jawab”
“bertanggung jawab bagaimana ahjuma?”
“dia kan sekarang sedang sibuk untuk audisi di perusahaan entertainment”
“memangnya jinyoung akan menjadi artis?” tanyaku tak percaya
“iya, dari kecil dia suka bernyanyi, dia juga jago main gitar”
“oh,,, begitu,,,” ucapku hanya ber-oh. Aku tak percaya kalau si namja menyebalkan itu akan menjadi artis “kalau begitu ahjuma aku pergi sekarang  ya,,,” aku pun keluar dari rumah jinyoung dan berjalan menuju halte bus
Min ah POV end

Jinyoung POV
Malam harinya,,,
Hhh… lelah sekali latihan tadi, tapi aku tak boleh menyerah. Aku kan akan menjadi artis besar, masa begini saja sudah mengeluh sih… “hei namja menyebalkan, buatkan aku makan malam dong! Amma dan appa-mu kan sudah pergi tadi sore” suruh seseorang
Aku menatap kesal orang itu “seharusnya aku yg bilang sepert itu, kau kan ME-NUM-PANG disini,,,” aku menyilangkan tanganku dan berpura-pura memikirkan sesuatu “oh iya aku baru ingat, kau kan tidak bisa memasak,,,” aku pun tersenyum puas
“ih,,, awas kau ya! Sudah buatkan saja aku makan malam…! Aku sudah kelaparan…!” teriaknya
Haduh,,, kalau misalkan terdengar oleh tetangga bisa menggaggu nih,,, “ne!! akan kubuatkan!!! Kau puas?!!” aku pun meninggalkannya lalu membuat pasta untuk kami

Saat makan,,,
“em,,, masakanmu sangat enak,,,” ia tersenyum padaku
Ukh,,, kenapa ia bisa tersenyum semanis itu…? Sadarlah jinyoung! Dia itu yeoja yg aneh, dia selalu menyebutmu namja menyebalkan, selalu menyuruh-nyuruh. Tapi… “hah,,, aku jadi tak bernafsu makan” aku pun meningagalkannya
“kenapa dia?” tanya min ah terdengar saat aku naik tangga
Aku tidur-tiduran dikasur, aku harus fokus. Bagaimanapun aku adalah seorang leader jadi aku harus bisa! Aku mengambil kertas yg ada di tasku, tapi bagaimana caranya aku membuat lagu hanya dalam 3 hari? Ucapku dalam hati sambil memandang kertas itu
*jdar!!! Suara petir (ceritanya) BRUKK… suara sesuatu diluar yg keras jatuh, lampu pun menjadi padam. Ada apa ini? Aku melihat keluar, ternyata petir yg tadi mengenai tiang listrik dan sekarang tiang listrik itu jatuh.
*jdar!!! Suara petir lagi “aaahhhh….!!!” Teriak seseorang dibawah
Aku langsung kebawah dan melihat min ah sedang bersembunyi di bawah meja makan sambil menutup telinganya “min ah, ada apa?” tanyaku panik
“aku,,, aku takut oppa,,, aku takut petir dan aku takut gelap” jawabnya lalu memelukku
“sudahlah kajja kita ke kamarku saja” ajakku sambil membawanya kekamarku
Kami pun sampai, aku mengajaknya ke kamar karena dikamarku ada beberapa lampu larva “oppa,,, apa semua lampu ini milikmmu?” tanya min ah sambil melihat lampu larvaku
“ne, wae? Kamu mau?” tawarku
“kalau dirumahku yg di jepang sih aku punya banyak lampu larva. Oh ya, aku boleh ya main disini sampai mati lampunya selesai?” pinya min ah
“ne, main sana dengan lampu larvaku” aku pun ke meja belajarku dan mulai menulis lirik lagunya
“apa yg sedang kau lakukan?” tanya min ah melihatku
“em,,, membuat lagu” jawabku sambil mencoba berpikir lirik lagu
“oh,,,” ia pun kembali memainkan lampuku

Beberapa menit kemudian,,,
“ah,,,, aku benar-benar bingung harus menulis apa!!! Kenapa membuat lagu itu sulit?!!!” teriakku putus asa
Aku melihat ke min ah, dia tertidur di sofa sambil memeluk lampuku.Aku menyimpan lampu itu lalu menggedongnya ke kasurku lalu menyelimutinya. Aku pun memandang yeoja itu, ternyata dia cantik. Terpikir kata-kata yg ingin kuungkapkan. Oh iya,,, aku mengambil kertas lalu menuliskan kata-kata yg ada di benakku.
Beberapa menit kemudian,,,,
“selesai,,,hhh,,, ternyata ada untungnya juga kau disini” akupun menyimpan tulisan lirik laguku di meja lalu tidur di sofa
Jinyoung POV End

Min Ah POV
3 bulan kemudian,,,
Sudah 3 bulan aku tinggal di rumah jinyoung, teman-teman sama sekali nggak tahu kalau misalkan aku numpang di rumah jinyoung. Aku gak mau orang-orang tahu soal  ini, nanti mereka nyangka yg nggak-nggak lagi. Sebenarnya disekolah aku dan jinyoung selalu bertengkar, malah kami selau dipanggil ‘CAT DOG’ kalau udah bertengkar
Aku sudah selesai siap-siap, sebenarnya aku bingung harus sekolah atau nggak. Mendingan tanya shan ni aja
To :Lee Shan Ni
Sha ni sekarang sekolah? Kalau iya masuk jam berapa?

Beberapa menit kemudian,,,
From : Lee Shan Ni
Sekarang masuk jam 6

Mwo?! Jam 6?! Astaga sudah pukul 6 kurang sepuluh menit! Aku langsung turun ke ruang makan. Disana sudah ada jinyoung yg akan sarapan “jinyoung cepat! Kita sudah terlambat!” ucapku panic
Jinyoung menatapku bingung “kau kenapa min ah? Salah minum obat?” tanyanya
“ih… sudah jangan banyak tanya! Kita sudah terlambat jinyoung…” aku langsung menarik jinyoung sampai ke motornya
“kau itu kenapa sih?” Tanya jinyoung kesal
“shan ni bilang kalau sekarang kita masuk jam 6 dan sekarang sudah hampir jam 6. Bisa-bisa kita terlamabat!”
“hah? Jam 6?”
“sudahlah! Cepat kita ke sekolah saja!” ucapku tak sabar
“tapi bagaimana dengan sarapanku?”
Ih,,, dasar namja menyebalkan! Masih bisa-bisanya ia memikirkan sarapannya! “nanti deh kubelikan makanan di sekolah apapun yg kau mau…!”
“jinjja?”
“ne, tapi sekarang kau antarkan aku dulu ke sekolah!!!” teriakku benar-benar kesal padanya
“ne,, ne,,, tidak perlu teriak-teriak begitu dong,,,” ia pun naik ke motornya “naiklah”
Aku naik ke motor jinyoung, sebenarnya setiap mau sekolah aku selalu diantar oleh jinyoung karena amma jinyoung yg menyuruhnya. Tapi aku selalu diturunkan di halte bus karena ia bilang kalau ia bukanlah supir. Aku pun setuju karena bosan bersamanya terus di rumah, kenapa harus berangkat sekolah bersama juga… tapi untuk yg sekarang kan beda “jinyoung, em,,, kau jangan turunkan aku di halte bus ya” pintaku
“ne, tenang saja aku akan mengantarmu sampai sekolah kok” jawab jinyoung
Kenapa ya, kok sekarang jinyoung menjadi berubah. Biasanya kan ia selalu membuatku kesal atau pun marah. Ah,,, mungkin itu hanyalah perasaanku saja
Kami pun sampai di halaman sekolah, aku turun lalu memberikan helm pada jinyoung “gomawo jinyoung”
“ne sama-sama,,,” ia tersenyum padaku . OMO… kenapa aku baru sadar kalau jinyoung itu tampan…? “hei kenapa kau menatapku seperti itu? Kajja kita ke kelas,,,” jinyoung menarik tanganku
OMO,,, OMO,,, aku baru sadar kalau tangan besar jinyoung sangat hangat dan nyaman. Tapi anehnya masih banyak orang-orang yg masih diluar kelas. Aku melihat arlojiku, pukul 6 lebih 10 menit?! Lho? Kok mereka belum masuk sih? Arlojiku tidak rusakkan? Banyak yeoja yg melihatku dengan tatapan marah. Mereka pasti fans-fans nya jinyoung
Kami pun sampai di kelas, banyak orang yg kaget melihat kami datang. Ada apa mereka? Aku kan nggak melakukan hal-hal yg berdosa. Aku baru sadar kalau jinyoung masih memegang tanganku, aku langsung melepaskannya lalu berjalan ke bangkuku. Disana sudah ada shan ni “min ah,,, apa mataku sudah rusak…? Kau dan jinyoung…”
“sudahlah! Aku tak mau membahasnya! Oh ya kenapa semua belum masuk? Kau bilang sekarang masuk pukul 6? Ini sudah jam 6 lebih 15 menit lho,,,” tanyaku
“lho? Memang aku bilang pukul 6 ya…?” shan ni balas bertanya. Aku langsung menunjukan pesan dari shan ni “astaga,,, aku salah memberutahumu. Maksudku sekarang masuk pukul 7. Mian min ah,,,” sesal shan ni
“gwenchana,,, yg penting kan sekarang aku sudah sampai di sekolah”
“tapi kenapa tadi kau pegangan tangan dengan jinyoung?” Tanya shan ni
“eh?! Tadi aku sedang akting dengannya. Hehehe,,,” jawabku asal
“akting? Akting untuk apa?”
Haduh,, kenapa shan ni harus tanya terus sih…? “eh, kan gini tadi itu ada pak kim. Kan kau tahu sendiri kalau aku dan jinyoung selalu dimarahi oleh pak kim karena kami selalu bertengkar. Jadi tadi kami akting saja pura-pura kalau kami sudah akur” jelasku bohong
“oh,,, begitu,,, “ ucap shan ni hanya ber-oh
“heh yeoja aneh! Kau bilang sekarang masuk pukul 6. Mana buktinya?!” tanya jinyoung di belakangku
Sejak kapan dia ada di belakangku “ya maaf,,, itu,,, itu kesalahan teknis,,,” jawabku
“hah,,, karena kau aku jadi tak sarapan, cepat belikan aku makanan di kantin! Kau sudah janji kan!” suruh namja menyebalkan itu
“ihs,,,, ne! akan kubelikan! Kau mau apa?” tanyaku kesal
“aku..? em…?” ia berpikir sejanak “aku mau itu dong,,, roti coklat dan kacang. Cepat ya G P L,,, gak pake lama,,,” jawabnya
“uh,,, kajja shan ni, temani aku ke kantin” aku pun menarik tangan shan ni lalu pergi meninggalkan namja menyebalkan itu
“kenapa kau mau menuruti kata-katanya” tanya shan ni
“eh?! Itu,,,” aku bingung harus berbohong bagaimana lagi, aku bukanlah orang yg pandia berbohong
“ya!!! Kau park min ah kan?!” teriak seorang yeoja mendekatiku dengan tatapan marah
“ne? ada apa ya?” tanyaku
“cih!!! Tampangnya sih biasa saja! Kenapa sih jinyoung oppa lebih memilih yeoja sok ini daripada kami?!” ucapnya meremehkan
Apa sih?! Kenapa aku di ejek seperti itu?! Aku kan tak punya urusan dengan mereka! Kenal juga nggak udah sok ngebanding-bandingin aku… mereka pikir mereka siapa?! “heh! Yeoja aneh! Apa mau masukmu berbicara seperti itu?! Kau pikir itu kau cantik?!” balasku tak mau kalah, aku memang bukan orang yg senang ditindas
“berani sekali kau!!!” ia langsung menjambak rambutku
“ya!!! Sakit!!!” aku membalas jambakannya banyak anak-anak yg mendekat melihat kami
“aaahhh!!!” kami sama-sama berteriak
“ya!!! Apa yg kalian lakukan!!!” teriak seorang pria, ternyata itu pak kim “lepaskan!” kami saling melepaskan jambakan kami “min ah, kenapa kau selalu membuat masalah? Dan yura, kenapa kau bertengkar dengan min ah? Banyak guru-guru yg bilang kalau kau adalah anak yg baik” tanya pak kim
“aku tak tahu apa kesalahanku, min ah langsung saja menjambakku” jawab yeoja yg bernama yura
“park min ah, kenapa kau melakukan itu?!” bentak pak kim
“mwo?! Tapi kau kan yg menjambakkanku duluan!” ucapku tak terima, kenapa jadi aku yg disalahkan?!
“sudah! Sudah! Lebih baik kalian sama-sama minta maaf saja!” suruh pak kim galak. Kami saling menjabat tangan “baiklah semuanya bubar! Sebentar lagi bel bunyi!” teriak pak kim
Semuanya langsung bubar, aku masih diam dengan shan ni “kajja min ah kita ke kelas” ajak shan ni
“min ah,pulang sekolah kau ke ruanganku” ucap pak kim lalu meninggalkanku
Aku hanya diam tak menjawab apa-apa, kenapa sih? Kenapa selalu aku yg disalahkan? Padahal tadi kan aku nggak salah apa-apa. “min ah,,,” sapa seorang namja
Aku menatap kesal namja itu “ini semua karena kau jinyoung! Kenapa sih aku selalu dapat masalah jika berurusan denganmu?!” aku pun pergi
Aku sudah muak dengan semuanya! Sejak bertemu dengan jinyoung semuanya jadi berantakan! Sebenarnya apa salahku sampai-sampai aku yg selalu disalahkan “min ah!!!” teriak seseorang
Aku tak mempedulikannya, aku terus saja berjalan sampai akhirnya aku tiba di bangunan lama sekolah “sudahlah jinyoung! Biarkan aku sendiri!” teriakku pada jinyoung
“min ah, aku benar-benar minta maaf,,, aku tak tahu kalau kejadiannya akan seperti ini,,,” sesal jinyoung
“sudah kukatakan aku ingin sendiri! Pergilah kau! Kau selalu membuat masalah untukku! Jangan dekati aku lagi! ” usirku tapi jinyoung tak mempedulikannya
“min ah,,,” jinyoung pun memelukku “mian,,, aku tak bermaksud melakukan itu,,, aku juga tak mau melihatmu seperti ini” sesal jinyoung
Aku menangis di dada jinyoung “hiks,,, bukan aku,,, bukan aku yg mulai pertengkaran itu,,, kenapa semua orang tak percaya padaku,,, hiks,,,”
“aku percaya kok bukan kau yg mulai, begini saja, pulang sekolah nanti aku akan menjelaskan semuanya pada pak kim”
“jinjja? Kau mau melakukannya?” tanyaku
“ne tentu saja, aku akan melakukannya. kajja kita ke kelas” jinyoung menarik tanganku seperti tadi pagi
Mungkin aku aku sudah salah paham terhadapmu jinyoung, gomawo,,, karena kau selalu menjagaku
Min Ah POV end

Jinyoung POV
Pulang sekolah,,,
“pak, saya tahu saya dan min ah selalu buat kekacauan di sekolah. Tapi saya yakin bukan min ah yg mulai kejadian tadi” belaku
“wae? Kenapa kau bisa seyakin ini?” tanya pak kim
“karena saya sangat mengenal min ah, dan saya juga tahu kalau min ah itu bukan orang yg suka cari masalah kepada orang yg ia tak kenal” jawabku mantap
Min ah hanya diam menunduk “kalau begitu ini semua salah siapa?” tanya pak kim
“itu,,, itu semua salah saya pak” min ah terkejut dengan jawabanku “yura cemburu pada min ah karena tadi pagi aku dan min ah pegangan tangan” jelasku
“hanya itu?! Hanya karena itu?” tanya pak kim tak percaya
“ya,,, iya, memang apa lagi?” balasku
“sudahlah jinyoung, pak kim jika memang tak percaya pak kim bisa menghukumku kok. Aku siap menerima hukuman dari pak kim” ucap min ah
“tidak bisa! Walau bagaimana pun kau tak salah! Sudahlah ayo kita pulang, terserah bapak mau percaya atau tidak” aku menarik tangan min ah
Saat di lorong sekolah kami melewati yura dan kawan-kawannya “yura sudah kukatakan aku tak menyukaimu, dan aku peringatkan kalau kau jangan menyakiti min ah-ku. Arraseo?!” semua terkejut dengan kata-kataku termasuk min ah
Aku pun pergi ke parkiran “jinyoung kita mau kemana?” tanya min ah
“naiklah” jawabku singkat
Min ah pun memakai helm dan naik ke motorku, kami akhirnya pergi ke pantai “jinyoung apa yg kita lakukan disini? Sudah mau malam” tanya min ah khawatir
Aku melihat arlojiku pukul 5 sore, ini waktu yg tepat “min ah turunlah” min ah pun turun
“kau mau apa jinyoung?” tanya min ah lagi
“min ah kuberi kau satu kesempatan, kau harus memilih salah satu” suruhku
“hah? Apa maksudmu?” tanya min ah tak mengerti
“aku akan menjadi artis besar, dan pastinya aku akan sangat sibuk. Jadi nanti pasti kita akan jarang bertemu. Aku tahu kau kuat, aku tahu kau sabar jadi kau pasti bisa mengahadapi semuanya” jawabku
Min ah hanya menatapku bengong “apa sih maksudmu?”
“min ah mau kah kau menjadi yeojachinguku?” min ah terkejut dengan pengakuanku “jika kau menerimanya maka kau pulang bersamaku tapi jika kau menolaknya, yah,,, pulang saja sendiri”
Min ah diam “kau mengerjaiku ya jinyoung?” tanya min ah
“hmm?”
“iya kau membawaku ke tempat yg aku tak tahu dimana sekarang, lalu kau menyuruhku untuk memilih. Sudah pasti aku memilihmu karena aku tak tahu bagaimana caranya aku pulang” jelas min ah
“aku tak mengerjaimu, aku sungguh-sungguh tapi jika kau memang menolakku aku sudah menyediakan taksi untukkmu. Tuh,,” aku menunjuk sebuah taksi yg ada di dekat kami
“oh begitu,,,” min ah hanya ber-oh
“jadi apa jawabanmu? Ini sudah mau malam lho,,,” pintaku
Min ah membalikkan wajahnya ke arah pantai “jawabannya kau harus memejamkan matamu dulu” suruh min ah. Aku bingung dengan jawabannya “ayo cepat tutup matamu”
Aku pun menutup  matanya “jika aku meninggalkanmu itu artinya aku menolakmu tapi,,,” aku merasa ada sesuatu yg menempel di bibirku, aku membuka mataku. Min ah sedang tersenyum padaku “tapi jika aku mengecupmu itu artinya aku menerimamu” jawab min ah sambil tersenyum, manis sekali
Aku membalas senyumannya lalu turun dari motor dan memeluknya “saranghae min ah”
“nado saranghae jinyoung, atau aku harus memanggilmu jagi?”
Aku melepaskan pelukanku “ne, mulai sekarang kamu harus memanggilku jagi, jagi,,,” aku mencubit pipinya yg mulai memerah dan memeluknya lagi

~~~~end~~~~

Hhhuuuaaahh,,,, jadi juga ff yg pertama, maaf yg ceritanya geje. Author nya lagi galau gara-gara liburan gak kemana-mana*curcol ceritanya. Yah intinya makasih ya udah mau baca ff aku terus tunggu cerita selanjutnya ya,,, >.<

MY GIRL (prolog)



My gril (prolog)
Author : VERA.R.I
Genre : romance, life school, teen
Lengt : One Shot
Rated : general
Cast :   All member B1A4
Park Min Ah
Lee Shan Ni
Geun Jaerin
Song Eun Ji
Song Mira
***
Jinyoung >< Min Ah
Awal pertemuan yg tak menyenangkan yg membuat mereka berdua menjadi musuh bebuyutan, malah sampai dapat julukan ‘cat dong’ . Apa lagi sekarang mereka harus satu atap BERDUA saja karena dua-duanya ditinggal oleh kedua orang tuanya. Yg satu orang tuanya ke paris, satu lagi ke pulau jeju. Bagaimana mereka bisa menjalani hidup mereka?

Baro >< Eun Ji
Setiap manusia itu tak sempurna karena pasti ada orang lebih baik dari kita. Itulah yg dirasakan oleh Song Eun Ji kepada semua mantan namjachingunya, hanya karena ada yeoja lain yg lebih baik dari padanya ia jadi putus hubungan dengan namjachingunya. Sampai akhirnya Eun Ji tak mau lagi berhubungan dengan namja, ia lebih baik mati sebagai perawan tua daripada harus dikhianati lagi. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Baro, awalnya Eun Ji biasa saja dengan baro. Tapi setelah dekat dengan Baro Eun Ji jadi merasakan sesuatu, sesuatu yg sangat beda. Apakah Eun Ji menyukai Baro? Bisakah Eun Ji percaya pada Baro? Entahlah, hanya waktu yg bisa menjawabnya

Sandeul >< Jaerin
Sejak melihat yeoja yg berdiri di podium saat penerimaan siswa baru Sandeul jadi tak bisa berpaling kepada yeoja lain, ia tahu kalau disana masih banyak fansnya yg mencintainya. Tapi tetap saja bagi Sandeul Jaerin adalah yeoja yg ingin ia dapatkan, dan Sandeul pun yakin kalau Jaerinlah yeoja yg tepat untuknya. Sahabat-sahabat Sandeul pun mendukung penuh usaha Sandeul untuk mendekati Jaerin. Sayang Jaerin tidak peka terhadap situasi, dan sebenarnya Jaerin pun menyembunyikan sesuatu dari semua teman-temannya. Apakah yg disembunyikan oleh Jaerin? Apakah Sandeul akan tetap mengejar setelah tahu rahasia besar Jaerin? Apakah Jaerin akan membalas perasaan Sandeul?

Gongchan >< Mira   
Gongchan Shik, ia adalah seorang namja yg populer karena memiliki banyak aegyo, tampan, manis dan banyak lagi. Karena di grupnya ia adalah seorang maknae jadi Mira pikir wajar saja jika sikap Gongchan seperti itu. Tapi suatu hari saat ia sedang datang ke rumah baru orang tuanya ia melihat gongchan bersikap sangat kasar kepada seornag namja. Ternyata namja itu adalah dongsaengnya gongchan. Mira juga seorang dongsaeng, jadi ia pasti sangat mengerti bagaimana perasaan Gong Min Woo(adik Gongchan) . Mira pun mengatakan bahwa perbuatan Gongchan salah, Gongchan memang mengenal Mira karena Mira bekerja part time di kafe kesukaan Gongchan. Setelah dinasehati oleh Mira, Gongchan pun ingin Mira mengajari dirinya untukmenjadi hyung yg diinginkan oleh Min Woo. Sebenarnya Gongchan sangat menyayangi Min Woo, tapi ia tak tahu bagaimana membuat Min Woo senang. Maukah Mira menerima permintaan Gongchan? Jika iya, bagaimana Mira merubah sikap Gongchan?

CNU >< Shan Ni
Sesosok pria yg lembut, penuh perhatian dan ramah, itu pemikiran Shan Ni terhadap CNU. Ia sangat menyukai namja itu, tetapi ia tak pernah berani mengungkapkan perasaannya karena ia malu. CNU sangatlah populer dikalangan banak yeoja karena sikap keibuannya, bahkan Shan Ni tak pernah bisa menyapanya walau sejak SD sampai SMA mereka salalu satu sekolah. Sampai hal yg dikhawatirkan Shan Ni menjadi kenyataan, CNU direkrut oleh sebuat perusahaan entertaint untuk menjadi artis. Bagaimana dengan Shan Ni? Apakah ia akan mengungkapkan perasaannya sebelum CNU pergi?








Okay,,, itu dia prolong buat ff-ku selanjutnya, sebenernya sih cerita aslinya belum selesai tapi pasti bakalan di publish kok. Maaf yg kalau misalkan kata-katanya berbelit-belit atau alay atau lebay dsb. Makasih udah mau baca prolognya,,,, J

Kamis, 13 Desember 2012

it's my life part 3 end


It’s my life! part III
Author : VERA.R.I
Genre : sad,romance
Cast :  Jung Jinyoung (B1A4)
           Cha Sun Woo As Baro (B1A4)
           Shin In Jung
           Shin Ah Jung
           Park Yui
           All member B1A4
Happy reading  >.<
                                                                                                ***
Author POV
Flashback….
In jung telah tiba di bandara, akhirnya setelah beberapa tahu tinggal di jepang ia pun bisa ke korea lagi batin in jung. Tapi ah jung tak ada, in jung pun menelepon ah jung
Tut,,,  “hallo?” ucap ah jung
“ah jung, aku sudah di bandara. Kau dimana?” Tanya in jung
“oh,,, aku sekarang sudah di jalan, sebentar lagi sampai kok. Kau tunggu saja di lobby” jawab ah jung
“baiklah aku ke lobby sekarang” in jung pun jalan ke lobby “kau kesini naik apa?”
“naik taksi. Eh,,, kau pakai baju warna apa?” Tanya ah jung
“aku pakai dress warna ungu” jawab in jung yg sudah sampai di lobby
“ketemu!” ucap ah jung
“hah? Apa?” Tanya in jung bingung
Didepan, ada sebuah taksi yg mendekat, itu pasti ah jung ucap in jung dalam hati sambil tersenyum. Tapi senyumnya langsung hilang saat melihat taksi itu ditabrak dari belakang oleh sebuah bus “ah jung!!!!” teriak in jung lalu berlari ke taksi itu, benar saja ah jung ada disana dengan darah yg berlumuran
Flashback end
“baro!!!” yui memanggil baro tapi baro mengabaikannya “baro!!!”
Akhirnya baro pun berhenti “apa?!” Tanya baro galak
“baro kau jangan seperti anak kecil!” bentak yui
“memangnya aku harus bagaimana supaya kau puas?!”
“hyung…!!! hyung kau mau kemana?” Tanya gongchan
“aku mau kemana pun itu bukan urusan kalian semua!” jawab baro
“baro kau mau bertemu dengan ah jung?” tawar yui hati-hati
Baro hanya diam “beri tahu aku dimana makam ah jung…” jawab baro pelan
“baik, aku akan mengantarmu. Kalian juga boleh ikut”
Akhirnya yui, baro, sandeul, cnu dan gongchan naik mobil

Baro POV
“kita sampai” ucap yui saat kami berhenti di depan pemakaman seoul, yui pun langsung keluar dari mobil
“ayo kita keluar” ajakku
“kau saja yg keluar” ucap cnu hyung
“apa maksudmu hyung?” tanyaku bingung
“ini masalahmu dengan ah jung, kami disini hanya mengantar” jawabnya tenang. Sandeul dan gongchan pun mengangguk setuju
“baiklah,,,” aku pun keluar dari mobil, yui sudah menungguku
“kajja,,,” ucap yui lalu pergi, aku mengikutinya
Beberapa menit kami berjalan, yui pun berhenti. Saat kulihat apa yg ada di depanku, aku sangat terkejut dengan apa yg kulihat. Sebuah batu nisan yg bernama Shin Ah Jung “ini semua bohong kan?” tanyaku tak percaya
“aku akan meninggalkan kalian berdua” ucap yui lalu pergi meninggalkanku
Aku langsung mendekati baru nisan itu lalu mengelusnya “kenapa? Kenapa harus kau yg pergi?” tanyaku frustasi “aku bahkan belum sempat mengatakan kalau aku mencintaimu, sangat mencintaimu ah jung,,,”
Aku ini bodoh atau apa sih? Mau mengeluh ratusan kalipun ah jung mana mungkin bisa hidup lagi. Aku merasa ada seseorang yg menyentuh bahuku, tangan yg kecil. Pasti yui “yui, biarkan aku disini dulu,,,” ucapku masih megelus batu nisan itu
“tapi aku bukan yui” jawabnya, suara itu! Jangan-jangan!...
kupalingkan wajahku kearahnya, seorang yeoja berpakaian serba putih dan memakai sayap sedang menatapku “ah jung?!” teriakku tak percaya dan langsung memeluknya
“sun woo, kenapa kau baru datang?” tanyanya
Aku melepaskan pelukanku lalu menatapnya “karena aku baru tahu sekarang,,,” jawabku lembut
Ia tersenyum padaku lalu menunduk “em,,, soal,,, soal hukumanmu itu?,,,” tanyanya pelan
Aku tersenyum jail, aku tak kan menyia-nyiakan kesempatan ini “aku akan menghukummu sekarang” jawabku lalu mendekat padanya, bibir kami hanya berjarak beberapa cm. ah jung menutup matanya dan aku pun langsung mencium bibirnya, cukup lama
Setelah beberapa menit, aku pun melepaskan ciuman kami “ itulah hukumanmu karena memanggilku cha sun woo”  ucapku terus menatapnya, aku tak mau membiarkannya pergi untuk sekarang
“kau tak kan bunuh diri kan?” Tanya ah jung iseng
 “hah? Bunuh diri? Tentu saja tidak, masih banyak fansku yg masih membutuhkanku disini” jawabku langsung menepuk dada
“baik! Kupegang kata-katamu itu cha sun woo” ah jung langsung memelukku sebentar lalu berbisik “kutunggu kau di surga”
Aku terkejut dengan bisikkannya, itu artinya ini perpisahan. Aku tak mau! Aku langsung menarik tangannya “aku tak mau kau pergi” ucapku jujur
Ia tersenyum padaku “aku akan selalu mengawasimu disana,,,” ia pun terbang lalu berhenti “oh ya satu hal lagi, kau jangan marah pada in jung karena ini bukan salahnya” ah jung pun mulai menghilang
Aku terus menatap langit, membayangkan ah jung sudah sampai di surga “sampai jumpa ah jung, tunggu aku di surge ya,,,” ucapku pelan
Baro POV end

In Jung POV
“oppa… apa kau marah padaku?” tanyaku yg mulai tenang
“kenapa harus marah?” Tanya jinyoung balik
“aku kan sudah membohongimu” jawabku
Jinyoung tersenyum lalu membelai rambutku “kan sudah kubilang, aku akan melakukan apapun untuk bertemu denganmu. Termasuk dibohongi olehmu” ucapnya lembut
Aku benar-benar senang ada jinyoung disisiku “tapi baro?” tanyaku ingat dengan kejadian tadi
“tenang, disana ada yui, sandeul, cnu hyung dan gongchan. Mereka pasti bisa buat baro tenang. Kau jangan khawatir lagi” jawab jinyoung
Entah kenapa jika berada di dekat jinyoung aku selalu merasa aman. Drrrt… drrrt… drrrt…
From : ibu
cepatlah pulang ada sesuatu yg ingin ibu bicarakan
Ada apa ya? Aku punya firasat buruk soal ini ”ada apa?” Tanya jinyoung
“ah,,, aku disuruh pulang oleh ibu, katanya ia ingin bicara sesuatu” jawabku
“kalau begitu aku akan mengantarmu pulang” jinyoung mengambil kunci mobilnya
“tapi,,, aku punya perasaan nggak enak soal ini” ucapku pelan
Jinyoung menatapku lalu tersenyum “kalau begitu aku akan menunggumu didepan rumahmu, ayo,,,” jinyoung menarik tanganku dan membawaku ke mobilnya

Sesampainya digerbang rumah,,,
“kau yakin akan tunggu disini?” tanyaku
“iya, kaukan tadi sudah bilang” jawab jinyoung lembut
“baiklah, kalau begitu aku turun dulu. Jika tak terjadi apa-apa aku akan datang kesini”
“baiklah,,,”
Aku pun masuk ke rumah “aku pulang” ucapku sambil membuka pinti. Diruang tamu kulihat ibu sedang duduk dan disebelahnya ada… koperku?
“kau sudah pulang?” Tanya ibu dingin
“iya bu, tapi apa maksudnya koper-koper ini?” ibu tersenyum simpul lalu melempar Koran ke arahku
SEORANG YEOJA MATI KARENA KECELAKAAN
DI BANDARA
Ini kan berita tentang ah jung?! “dia ah jung kan?” Tanya ibu tenang
 “ibu,, aku dengarkan penjelasanku dulu---“
“sudahlah! Aku takingin mendengar penjelasan darimu! Lebihbaik kau pergi sekarang!!!” bentak ibu
“ibu,,, kumohon jangan usir aku… “ pintaku
“pergi! Aku atk ingin tinggal satu atap denganmu!!”
“ibu,,, kumohon,,,”
“kau tahu, karena dirimu yg tak berguna ini anakku mati!...”
Deg,,,, “ibu, kenapa ibu berbicara seperti itu? Aku kan jjuga anakmu ibu,,, shin in jung,,,”
“sudahlah! Aku tak mau mendengar alasanmu lagi! Pergi!!” ibu mendorongku sampai keluar lalu melempar koperku “pergi kau pembunuh!” ibu pun masuk ke rumah
Aku membawa koperku, didepan masih ada mobil jinyoung. Aku pun langsung masuk ke mobilnya “ada apa?” Tanya jinyoung panik
“aku diusir oleh ibu” jawabku pelan
“in jung,,,” jinyoung memegang tangaku
Aku hanya diam, sekarang aku harus bagaimana? Apa aku,,, pulang saja ke jepang? Lebih baik aku pulang saja “oppa,,, aku akan pulang ke jepang”
“apa?! Tapi kenapa?” Tanya jinyoung kaget
“aku sudah tak punya tempat tinggal disini, lagipula aku juga memiliki seorang ayah” jawabku
“in jung,,,”
“maaf oppa,,,”
Drrt… drrt… drrt… ponselku bergetar, telepon dari ayah? “hallo ayah?”
“hallo in jung, kau masih di korea?” Tanya ayah
“iya aku masih di korea”
“hhh… syukurlah, cepat ke bandara ayah menunggumu. 1 jam lagi ayah harus check in ke jepang” ucapnya
“hah? Apa maksud ayah?” tanyaku tak mengerti
“sudahlah, sepat saja kesini” ayahpun menutup teleponnya
“ada apa?” Tanya jinyoung
“oppa, ayahku dikorea sekarang. cepat ke bandara”
Tanpa aba-aba lagi jinyoung lansung menancap gas menuju bandara

Dibandara…
Aku langsung celingak-celinguk mencari ayah, aku melihat seorang pria separuh baya sedang memainkan ponselnya “ayah!!!” teriakku berlari kearahnya
“in jung!!!” ia memelukku
Aku sangat merindukannya, walaupun baru beberapa hari kami tak bertemu “ayah aku sangat rindu padamu” ucapku
“aku juga,,,” balasnya lalu melepas pelukanku “ini siapa?” Tanya ayah pada jinyoung
“jung jinyoung imnida” jinyoung langsung menunduk
“oh,,, apa dia namjachingumu?” goda ayah
“ayah,,,” jawabku malu, aku yakin wajahku sudah sperti kepiting rebus “ayah kenapa bisa ada di korea?”
“kemarin-kemarin ayah dapat kabar kalau kecelakaan dan meniggal di korea,,, jadi ayah datang kesini sekaligus mengurus pekerjaan”
“itu,,, ah jung ayah, bukan aku” ucapku pelan
Ayah tak menjawab lagi, ia mengelus kepalaku dengan tatapan kosong. Aku tahu ia pasti sedih karena walau bagaimanapun ah jung tetap anaknya “baiklah kalau begitu ayah pulang dulu,,,” ucap ayah
Aku memegang tangan ayah “ayah,,, aku juga mau pulang ke jepang”
“benarkah? Kalua begitu ayah pesan tiket pesawat dulu untukmu” ayahpun pergi meninggalkanku dan jinyoung
Aku melihat jinyoung, ia tersenyum “mian,,, maafkan aku oppa,,,”
“kenapa harusminta maaf?” Tanya jinyoung
“karena aku egois, aku hanya peduli pada diriku sendiri saja” sesalku
Jinyoung memegang kedua bahuku lalu menatapku “sudah bisa bertemu denganmu saja aku sudah senang, hati-hati ya disana.kau harus bahagia” ia  pun mengecup keningku “sampai jumpa in jung”
“samapi jumpa oppa,,, sampaikan salamku pada yg lain ya, maaf karena kau tak pamit dulu” balasku
In Jung POV end

Jinyoung POV
Beberapa hari kemudian,,,
Aku tidur-tiduran diatapi sekolah “hah,,, bosan,,, in jung, beberapa hari tak bertemu aku sudah merindukanmu, sangat menrindukanmu,,,” ucapku sambil menatap langit
“aku juga oppa,,,” balas seseorang
Aku bangun dan melihat siapa yg tadi menjawab “in jung?!!” tanyaku tak percaya
“oppa,,,” ia berlari lalu memelukku, aku pun membalas pelukannya
“in jung, bagaimana,,, bagaimana bisa kau ada disini?”tanyaku melepas pelukan. Ia hanya tersenyum sambil menunjukan nama papan seragamnya SHIN IN JUNG “kau sekolah disini?!” tanyaku benar-benar tak percaya
“aku pulang ke jepang untuk mengurus surat-surat sekolah dan minta ijin kepada ayah agar aku tinggal di korea” jawabnya
“benarkah? Kalau begitu,,, kalau begitu kau sekarang hidup sebagai shin in jung?”
“tentu saja, Karena sakarang aku sudah memiliki tujuan hidup” jelasnya
“apa itu?” Tanyaku penasaran
“kau oppa,,,” jawabnya sambil menatapku
“terima kasih”
“terima kasih untuk apa?” tanyanya bingung
“terima kasih karena telah menjadikanku sabagai tujuan hidupmu” jawabku membalas pandangannya
Kami saling memandang, wajah kami hanya berjarak beberapa cm lagi. In jung menutup matanya, aku tahu apa maksudnya. Aku mencium bibirnya cukup lama, saat melepas bibirnya bel pun berbunyi. “kurasa sekrang waktunya kita ke kelas masing-masing” ucap in jung
“ayo jagi,,,” aku mengulurkan tanganku dan in jung pun membalasnya
~~~~ end ~~~~
Maaf ya ceritanya geje,,, makasih udah mau baca,,, \(^o^)/

Rabu, 12 Desember 2012

it's my life part 2


It’s my life! part II
Author : VERA.R.I
Genre : sad,romance
Cast :  Jung Jinyoung (B1A4)
           Cha Sun Woo As Baro (B1A4)
           Shin In Jung
           Shin Ah Jung
           Park Yui
           All member B1A4
Happy reading  >.<
                                                                                                ***
Author POV
Jinyoung mengejar in jung yg sedang berlari ditengah hujan, ia menangkap tangan in jung dan memeluknya “ah jung, aku tahu akan begini jadinya. Maafkan aku ah jung” ucap jinyoung menyesal
“bukan,,, bukan oppa yg salah,,, hiks,,, “ balas in jung
“ayo kita mencari tempat untuk berteduh,,,” jinyoung lalu membawa in jung ke depan kafe “apa kau mau minum kopi di kafe ini?” tawar jinyoung
“tidak oppa,,, aku cuma mau pulang” jawab in jung lalu pergi ke sisi jalan dan menyetop taksi
“biar kuantar” tawar jinyoung lagi
“aku bisa sendiri oppa,,, sampai jumpa” balasnya lalu masuk ke taksi
Taksi sudah pergi jauh tapi jinyoung masih diam di tempat itu

In Jung POV
Aku masih menangis ditaksi, kenapa? Kenapa jinyoung menyukaiku? Kenapa bukan ah jung saja yg ia suka? Maaf oppa tapi In jung,,, in jung sudah tidak ada, yg ada hanyalah ah jung. Shin ah jung
“kita sudah sampai nonna” ucap pak supir
“oh iya, ini” in jung memberi uang “ terima kasih” ia pun kelar dari taksi dan masuk ke rumah “aku pulang…” ucapku
“kau sudah pulang ah jung?” Tanya ibu
“iya bu”
“astaga! Kau kehujanan? Cepat mandi dan ibu akan membuatkan coklat panas untukmu. Nanti kau akan sakit lagi”
Baru kali ini ibu perhatian kepadaku, mungkin Karena sekarang aku ini ah jung bukan in jung ucap in jung dalam hati “iya bu” aku pun langsung ke kamar
Besok aku harus bagaimana? Orang-orang masih mengira kalau aku dan jinyoung masih pacaran, bagaimana ini??? Yui!!! Dia pasti tahu apa yg harus kulakukan. Aku mengambil ponselku di dekat bathtub
“hallo,,, yui disini” ucap yui
“hallo yui, aku butuh bantuamu” balasku
“bantuan apa??” tanyanya
Aku pun menceritakan apa yg tadi terjadi “jadi bagaimana? Aku harus bagaimana besok yui????” tanyaku frustasi
“lebih baik kau mengaku saja kalau kau itu in jung” jawabnya
“apa?!! Tidak bisa!!! Aku tidak bisa kalau begitu caranya yui…”
“kalau bagitu kau pura-pura saja kalau kemarin tak terjadi sesuatu” ucapnya
“tapi bagaimana dengan jinyoung?” tanyaku bingung
“kau tanyakan saja sendiri pada jinyoung, lebih baik kau minta maaf kepadanya sekarang”jawabnya
Yui benar, aku harus minta maaf pada jinyoung “baiklah kalau begitu terima kasih yui!!! Kau yg terbaik!!” aku pun langsung menelepon jinyoung
“hallo..” ucap jinyoung
“oppa… ini ah jung”balasku pelan
“oh ah jung, ada apa?”tanyanya
“aku mau minta maaf soal yg tadi oppa, aku benar-benar seperti anak kecil” sesalku
“tidak apa-apa, aku mengerti kok bagaimana perasaanmu” jawabnya “aku juga mau minta maaf, karena aku kau jadi banyak menangis hari ini”
“ahhh… bukan,,, bukan oppa yg membuatku menangis, tapi aku saja kok yg cengeng,,, hehehe”
“baiklah kalau begitu aku percaya…”
“emm,,, oppa,,, lalu besok kita harus bagaimana?” tanyaku pelan
“apanya yg bagaimana?” balasnya
“kan teman-teman di sekolah tahunya kalau kita masih pacaran” jawabku ragu
“memang kau maunya bagaimana?”
“emm.. aku tak tahu”
“kalau begitu kita bersikap seperti biasa saja, bagaimana?” tanyanya
“baiklah… kalau begitu sampai jumpa oppa” jawabku
“ sampai jumpa ah jung..” balas jinyoung
Aku menutup teleponnya, tanpa ia sadari bibirnku langsung tersenyum. Apa ini? Perasaan apa yg sedang kurasakan? Apa aku… menyukai jinyoung??? Jika iya, perasaan ini sangatlah menyenangkan
In Jung POV end

Jinyoung POV  
Aku mematikan telepon dan menyimpan ponselku di dekat bathtub. Sudah kuputuskan aku akan melakukan itu, tak peduli resiko apa yg akan kudapat  “YA!!!! Hyung!!! Cepatlah!!! Aku juga ingin mandi!!!” bentak seseorang diluar
“hhh… baiklah-baiklah aku keluar sekarang…” jinyoung memakai handuk dan keluar dari kamar mandi “kau itu berisik sekali baro…” keluhku
“biar saja hyung… lagipula hyung ini seperti yeoja saja mandinya lama…”balasnya. Baro pun masuk ke kamar mandi tapi dihalangi oleh jinyoung “ada apa lagi hyung?” Tanya baro
“baro, aku akan memutuskan ah jung” jawabku singkat
“APA?!! Apa maksud hyung?!!” Tanya baro kaget
“sebagai seorang hyung, aku ingin para dongsaengku bahagia” aku pun pergi meninggalkan baro
“kau egois hyung…” ucap baro pelan tetapi masih terdengar oleh jinyoung. Sudah kukatakan, aku akan menerima resikonya
“hyung, ada apa? Kenapa tadi baro hyung teriak?” Tanya gongchan
“tidak ada, hanya masalah… cinta” aku pun masuk ke kamar
“ada apa dengannya?” Tanya gongchan polos sambil melihat kepergian jinyoung
Jinyoung POV end

Baro POV
Apa dia bilang? Putus? Dia benar-benar egois,,, apa itu? Aku melihat sebuah ponsel di dekat bathtub. Ini kan ponselya jinyoung hyung. Walpapernya shin in jung, atau shin ah jung? Ahhh… Aku benar-benar tak bisa membedakan wajah mereka, sama-sama… cantik
Hhh… kenapa aku jadi ingat dengan kejadian itu???
Flashback…
“YA!!! CHA SUN WOO!!! KEMBALIKAN BUKUKU!!!” teriak ah jung
“tidak mau!” balasku
“YA!!! LALU AKU HARUS BAGAIMANA SUPAYA BUKUKU KAU KEMBALIKAN?!!!” tanyanya frustasi
“kau harus memanggilku baro” jawabku
“BBBBAAAARRRROOOO!!!!! KEMBALIKAN BUKUKU!!!!”
“baiklah CHA AH JUNG” godaku
“apa maksudmu cha ah jung?! Namaku shin ah jung!!” ucapnya tak terima
Aku hanya tersenyum lalu mengembalikan bukunya, ah jung… kau memang bisa membuatku tersenyum “awas ya kalau kau sekali lagi memanggilku cha sun woo…”
“memangnya kenapa? Namamu kan cha sun woo” tanyanya
“jika kau memanggil namaku seperti itu lagi, maka aku akan menghukummu…” jawabku
“hukum? Coba saja… CHA SUN WOO…” balasnya. Aku hanya tersenyum menatapnya “apa?! Kau tak bisa membalaskukan CHA SUN WOO?” ia menatapku
Aku mengangkat dagunya dan mendekati wajahnya, ia sangat terkejut “aku akan membalasnya nanti, karena ini di sekolah” jawabku lalu meningglkannya
“huuu….. apa-apaan dia? Menyebalkan….” Keluhnya
Ah jung,,, kau akan dapat balasannya nanti, dan kau akan menjadi milikku
Beberapa saat kemudian….
Itu ah jung, aku akan melakukannya sekarang “wah-wah… sepertinya sekarang waktu yg tepat untuk menghukummu” ucapku angkuh
Sayangnya bukan bentakan yg kudapat, tapi tangisan. Wajah ah jung pun sangat pucat “maaf baro, tapi sekarang aku ingin pulang” jawabnya lemas
Apa aku tidak salah dengar? Dia langsung memanggilku baro? Ada apa dengannya? Ada apa dengan ah jung? “ah jung kau habis darimana?” tanyaku cemas
“baro nanti saja kau menghukumku, aku pulang dulu” ia menundukku lalu pergi kearah yui
“ah jung kau kenapa?” Tanya yui panik
“aku tak ingin menceritakannya, ayo kita pulang” jawab ah jung
Aku melihat kepergian ah jung, siapa yg membuat ah jung menangis? Kulihat keatap sekolah, jinyoung hyung sedang menatap kepergian aj jung (juga). Jinyoung hyung, pasti dia! Aku langsung berlari keatap sekolah dan bertemu dengannya “hyung apa yg terjadi?” tanyaku
Ia menatapku, lalu kembali menatap lapangan “ah jung sekarang…. menjadi yeojachinguku” jawabnya
JLEB! Itu menyakitkan “lalu kenapa ia menangis? Bukankah ia sangat menyukaimu?”
“karena aku menolaknya…”
JLEB! JLEB! Kasihan sekali ah jung karena ditolak oleh namja yg ia cintai “lalu kenapa tadi kau bilang kalau sekarang dia adalah yeojachigumu?” tanyaku masih tak terima
“karena aku ingin bertemu dengan in jung,,, “ ia diam sebentar “ah jung bilang jika aku mau pura-pura menjadi namjachingunya maka ia akan mengenalkanku kepada in jung” jawabnya
JLEB! JLEB! JLEB! Aku tak tahu hyung itu bodoh atau bagaimana, yg jelas ia benar-benar keterlaluan. Memanfaatkan orang lain demi dirinya sendiri
“tapi tenang saja, aku tak akan memperlakukannya seperti yeojachingu. Aku akan membebaskannya” lanjutnya
ITU LEBIH MENJLEB LAGI!!!! “kau tahu hyung, kau benar-benar egois…” aku pun meninggalkannya
“ini demi kau juga baro!” teriaknya
Aku membalikkan wajahku “jika ini demiku, maka kau harus baik kepadanya! Jangan membuatnya menangis!” ancamku lalu benar-benar meninggalkannya
Flashback end
Hhh… aku masih ingat kejadian itu, kejadian dimana semuaya menjadi berubah… termasuk shin ah jung… shin ah jung??? Aku memikirkan kejadian disekolah. Dia… dia….
In Jung POV
Keesokkan harinya….
“jadi bagaimana?” Tanya yui saat di depan sekolah
“apanya yg bagaimana?” balasku
“soal jinyoung…” ia pun menyenggol sikutku
 “dia… dia sudah memaafkanku kok” jawabkuyg langsung tersenyum
Yui melihat perubahanku “kau menyukai jinyoung?” tanyanya iseng
“eh? Itu?! Tidak kok….” Jawabku gelagapan
“ahh… sudah mengaku saja… kau tahu, sekarang wajahmu sudah seperti kepiting rebus”
“benarkah?!” tanyaku kaget
Yui hanya tersenyum lalu meninggalkanku “yui!!! Tunggu aku!!!”
Kami pun masuk ke kelas, aku jalan menuju bangkuku. Disana ada baro, tapi dia hanya diam tak menyapaku “pagi baro” aku duduk di sebelahnya
“pagi in jung” balasnya. Deg… tadi dia bilang apa? In jung? Tidak mungkin pasti aku mengigau “bagaimana kabarmu?” Tanya baro
“baik, kau sendiri?” balasku
“aku merasa sangat lebih baik, karena bisa bertemu dengan teman lama” jawabnya
“apa maksudmu?” tanyaku tak mengerti
Baro membuka topinya, wajahnya semakin kukenal “kau masih ingat aku?” Tanya baro, aku hanya diam karena aku lupa siapa dia “baiklah jika kau lupa, kenalkan namaku cha sun woo”
Deg…. Cha… Sun…. Woo… dia, kenapa dia ada disini “ke,,, kenapa kau bisa me,,, mengenalku?” tanyaku takut
“kau memang bisa menipu banyak orang sebagai ah jung termasuk jinyoung hyung. Tapi aku beda, aku tidak bodoh seperti orang lain” jawabnya
“lalu bagaimana kau bisa tahu aku adalah in jung?” Tanyaku penasaran, salama ini yg tahu bahwa aku adalah in jung hanyalah yui. Tapi yui mana mungkin membocorkan rahasia itu
“satu hal yg perlu kau tahu, ah jung selalu memanggilku cha sun woo bukan baro” jawabnya sambil menatapku “tapi satu hal yg ingin kutanyakan. Dimana ah jung sekarang?” tanya baro
Aku,,, aku tak ingin bertemu dengannya lagi, aku langsung pergi meninggalkan kelas. Saat dilorong kelas tanpa sengaja aku menabrak seorang namja “mian, maafkan aku” ucapku lalu pergi meninggalkannya
Tap,,, namja itu memegang tanganku “ah jung, kau kenapa?” Tanya namja itu
“aku,,, aku tidak apa-apa,,, maaf tapi aku harus ke toilet” ia melepaskan tanganku dan aku langsung pergi ke toilet dan menangis disana
In Jung POV end
Jinyoung POV
Hhh… aku harus bagaimana? Apa aku harus telpon dia atau menulis pesan untuknya? Hah… aku benar-benar bingung “hyung!!!” teriak seseorang yg berlari kearahku
“ada apa sandeul?” tanyaku
“hyung, tadi aku melihat ah jung menangis” jawabnya
“apa?! Sekarang dia ada dimana?” tanyaku cemas
“tadi dia bilang kalau dia harus ke toilet hyung” jawab sandeul
“baiklah…” aku pun meninggalkannya
“hyung!” teriak sandeul
“ada apa lagi?”
“kau mau masuk toilet yeoja?” tanyanya polos
Aku mendesis “ihh… kau ini! Bukan! Aku mau ke kelas ah jung!” jawabku emosi
“kan ah jung nya juga di toilet hyung ngapain ke kelasnya ah jung?”
“sudahlah! Aku tak mau meladenimu!” ucapku kesal
Di kelas ah jung…
Aku langsung ke bangku yui “yui, kau tahu kenapa ah jung menangis?” tanyaku pada yui
“hah? Ah jung menangis?” ia balik bertanya
“memangnya kau tak tahu?”
Yui hanya menggeleng-gelengkan kepalanya “tadi sih dia sedang mengobrol dengan baro, aku tak tahu mereka sedang membicarakan apa tapi kulihat yui langsung keluar kelas. Kupikir dia kebelet” jelasnya
Baro! Aku harus bebicara dengannya “baiklah kalau bagitu---“
“siswa-siswi seoul high school harap belajar di rumah sekarang karena para guru akan rapat untuk ujian kelas 3” potong suara sperker
“YE!!!! PULANG!!!!” teriak anak-anak dikelas
“tadi kau bilang apa oppa?” Tanya yui
“aku bilang tolong jemput ah jung, aku akan membawanya ke drom B1A4. Kau juga harus ikut” suruhku
“baiklah” ia membawa tasnya dan tas ah jung lalu keluar kelas
Aku mendekati baro yg baru saja akan keluar “baro kita perlu bicara” ucapku
“bicara apa?” tanyanya
“kita bicara di drom” aku pun meninggalkan baro dan menuju tempat parkir mobil. Lebih baik kukirim pesan saja
To : Park Yui
Kalian dimana? Aku sudah di tempat parkir
Beberapa menit kemudian…
From : Park Yui
Kami sudah di gerbang sekolah
Akhirnya aku menemukan mereka, mereka pun masuk ke mobil. Aku melihat ah jung dari kaca spion, ah jung kau benar-benar kembarannya in jung. Wajahmu sangat mirip dengan in jung,,,
“yg lain nggak naik mobil ini?” Tanya yui
“nggak, mereka naik mobil cnu” jawabku
Ah jung terus saja diam, sampai akhirnya kita sampai di drom. Kami pun masuk ke drom, disana sudah ada gongchan, sandeul dan cnu. Tapi mana baro? Kenapa orang yg kucari malah menghilang?
“ah jung, duduklah…” ucap cnu lembut
Ah jung diam saja, tapi yui berbisik dan akhirnya ia duduk. Apa yg sebenarnya terjadi? Ah jung kau kenapa? “mana baro?” tanyaku
Wajah ah jung langsung memucat setelah aku bertanya seperti itu. Jadi benar ini karena baro “dia sedang di kamar mandi hyung” jawab gongchan yg sedang nonton tv bersama sandeul
“hyung kau mencariku?” baro keluar dari kamar mandi
Kini wajah ah jung seperti mayat hidup, benar-benar pucat “ah jung, kau baik-baik saja?” Tanya cnu
Ah jung hanya tesenyum lalu mengangguk
“baro, apa yg sudah kau lakukan kepada ah jung?” tanyaku dingin
Yg lain langsung menatap baro, termasuk gongchan dan sandeul “aku hanya menyapanya” jawabnya tenang
“apa maksudmu?” tanyaku kembali
“kan kita sudah lama tak bertemu,,,” baro menatap ah jung “kau belum menjawab pertanyaanku kan?” Tanya baro pada ah jung
“ah,,, “ ah jung langsung menundukan kepalanya
“baro tolong jangan seperti  itu, kasian ah jung” ucap yui tak terima
“ah jung?” Tanya baro santai
“baro, cepat katakan saja apa yg sebenarnya terjadi?” tanyaku penasaran
“orang yg kemarin hyung bangga-banggakan sebagai yeojachingu hyung, yg hyung selalu menyebutnya jagi, yg hyung kemarin mengajaknya kencan dan yg sekarang hyung khawatir kan adalah seorang penipu” jawab baro
Kami semua langsung menatap ah jung. “hyung apa sih yg kau bicarakan?” tanya gongchan polos
“jinyoung hyung, impianmu sudah tercapai. Sekarang kau bisa melihat shin in jung” jawabnya
In jung? Apakah dia benar-benar in jung? Aku langsung mendekat kearahnya. Ia terus menunduk, aku pun mengangkat wajahnya “apa kau benar-benar in jung?” tanyaku tak percaya
Ia hanya diam lalu menangis samapi akhirnya ia mengangguk. Aku benar-benar tak percaya in jung bisa ada disini, di hadapanku. Aku pun menghapus air matanya dan memeluknya, sangat erat. Aku tak kan melepaskanmu, tak kan pernah.
“sudah selesai kan kangen-kangenannya?” kami semua melihat ke arah baro “sekarang dimana ah jung?” tanyanya dingin
“hiks,,, dia,,, hiks,,,---“
“dia sudah meninggal” potong yui
“apa?! Yui kau serius?!” Tanya baro tak percaya
“hiks… saat ah jung menjemputku di bandara tanpa sengaja taksi yg ia naikki tertabrak oleh sebuah bus,,,” jelas in jung
“lalu kenapa kau menjadi ah jung?” Tanya baro
“karena… karena... kau tahu kan di jepang aku dibagaimanakan. Aku ingin hidup yg lebih baik lagi, ah jung memiliki semua yg kuinginkan. Makannya aku hidup sebagai dia…” jawab in jung
In jung… aku tahu bagaimana perasaannya, ditindas itu tidaklah enak. Aku juga mengerti kenapa ia berpura-pura, ia butuh kasih sayang dari ibu dan teman-temannya. Entah kenapa aku malah tersenyum kepadanya “aku mengerti bagaimana perasaanmu…” ucapku pelan
Ia menatapku lalu membalas senyumanku “cihh… kalian benar-benar pasangan yg sangat serasi, bisa dibilang kalian adalah pasangan teregois di dunia” ucap baro lalu pergi keluar
“baro…” aku ingin mengejarnya tapi dihalangi oleh yui
“biar aku saja, in jung lebih membutuhkanmu” ucapnya lalu pergi keluar
Yg lainnya pun langsung mengajar baro “pergilah, aku ingin sendiri” ucap in jung
“kenapa? Kenapa harus sendiri?” tanyaku sambil mengusap kepalanya
“aku sudah biasa seperti ini kok, kau jangan khawatir oppa,,,” ia pun menatapku
Aku menatap matanya, mata kepedihan “kau jangan seperti itu, sekarang sudah ada aku. Aku akan menjagamu sampai kapanpun” balasku
Ia hanya tersenyum, aku pun mengecup keningnya dan kami berpelukan lagi….


~~~ to be countinue ~~~